jpnn.com - PONTIANAK - Bandara Supadio, Pontianak terganggu kabut asap. Para pilot sudah merasa jarak pandang kurang aman.
"Pagi ini saja, setidaknya telah terjadi 6 penundaan penerbangan. Penundaaan berlangsung sekitar 30 sampai 45 menit ke depan dengan berbagai tujuan,"ÃÂ ungkap General Manager PT Angkasa Pura II Cabang Supadio Pontianak, Chandra Wira Dista, Rabu (17/9).
BACA JUGA: Festival Danau Toba 2014 Dibuka
Menurut dia, meskipun terjadi penundaan penerbangan, ternyata jarak pandang masih di batas normal. Tadi pagi visibility atau jarak pandang hanya sekitar 900 meter. Sementara batas minimalnya adalah 800 meter.
"ÃÂSedikit masih amanlah. Meskipun begitu jika berlarut kabut asap muncul, lama-lama juga menganggu jarak pandang penerbangan,"ÃÂ ujarnya.
BACA JUGA: Perampok Spesialis Perbatasan Ditangkap
Penundaan penerbangan dari jadwal yang sudah ditetapkan karena pagi hari kemarin, jarak pandang tidak memungkinkan pilot berangkat sesuai waktu. Artinya seandainya pesawat bertolak pukul 06:00 WIB, jadwal diubah menjadi pukul 06:45 Wib.
"ÃÂSekitar begitulah waktu penundaannya. Hanya kabut asap memang belum terlalu mencekam dan visibility tidak terlalu bagus,"ÃÂ terangnya.
BACA JUGA: Gara-gara Sulit Beli Bensin, Guru Ancam Mogok Mengajar
Chandra justru merasa khawatir jika kabut asap terus muncul tidak diimbangi dengan turunnya air hujan, dapat membuat Bandara Supadio, Pontianak menjadi ditutup. Pasalnya di bandara lain seperti di Pekanbaru dan Jambi, pengelola bandara terpaksa ditutup akibat kabut asap. Apalagi Supadio Pontianak jumlah penumpang datang dan pergi setiap harinya mencapai 8.000 penumpang.
"Bisa dibayangkan seandainya close Bandara Supadio cukup lama. Bisa banyak rugi kita dan daerah,"ÃÂ jelasnya.
Dia berharap area di sekitar Bandara Supadio Pontianak clean and clear, tidak ada oknum masyarakat yang melakukan pembakaran. Sementara kawasan lingkungan di luar bandara memang peran sertanya dari instansi terkait.
"ÃÂKami hanya menyarankan harus diselesaikan dengan beragam cara,"ÃÂ ungkap Chandra.
Yang menjadi kekhawatirannya lama tidak turun hujan, titik api akan terus bertambah. Seperti di Kalbar bagian Selatan di Kabupaten Ketapang, terpantau sampai ratusan titik api.(den)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sopir Ngantuk, Mobil Bablas ke Sawah
Redaktur : Tim Redaksi