jpnn.com, SAMARINDA - Ijul meregang nyawa dengan kondisi sangat mengenaskan di Jalan Kedondong Dalam IV, Kecamatan Samarinda Ulu, Senin (13/3).
Dia dibantai tetangganya, Rom Lakan alias Rom (41).
BACA JUGA: Honorer Dibunuh Supersadis, Kepala Dipenggal, Ditanam
Tubuh Ijul dibacok berkali-kali menggunakan parang.
Ijul tewas setelah mengalami luka parah di leher, pipi, kuping, tangan, dan perut.
BACA JUGA: Sering Diancam Dibunuh, Ayah Habisi Anak Sendiri
Riski, salah satu warga sempat mendengar kalimat takbir yang diteriakkan Ijul.
Riski lalu mengintip dari balik jendela depan.
BACA JUGA: OMG, Teganya Ibu Ini Ceburkan Bayi Kembarnya ke Sumur
Saat itu, waktu menunjukkan pukul 11:00 Wita.
Riski terkejut melihat Ijul berjalan sempoyongan dengan wajah dan tubuh bermandi darah.
Ijul tak mengenakan baju. Dia hanya mengenakan celana pendek.
“Tak lama saya mendengar teriakan takbir lagi beberapa kali. Lalu diakhiri suara lafaz kalimat dua kalimat syahadat. Saya belum berani keluar saat itu,” ujar Riski.
Beberapa saat berselang, Rizki baru berani keluar rumah.
“Saya lihat dia (Ijul) sudah tak bergerak lagi. Banyak darah di tubuhnya,” terang Riski.
Saat itu, posisi tubuh Ijul menyerupai orang sedang bersujud.
Di sisi lain, Rom langsung menyerahkan diri ke Polsekta Samarinda Ilir.
Kepada sejumlah polisi yang sedang berjaga, Rom mengaku baru saja membunuh.
Polisi pun langsung mendatangi lokasi kejadian.
Saat polisi tiba, tubuh Ijul masih terkapar.
Tak ada warga yang berani mendekat. Polisi pun melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Saat melakukan olah TKP kami menemukan darah berceceran mulai dalam rumah. Darah banyak di ruang tamu hingga lokasi korban (Ijul) tergeletak,” ujar Kapolsekta Samarinda Ulu Kompol Chandra Hermawan.
Polisi menemukan parang sepanjang 30 sentimeter yang diduga digunakan Rom untuk membunuh Ijul.
“Kami menyita barang bukti parang yang diduga dipakai pelaku membunuh korban. Pengakuan pelaku saat hendak menyerahkan diri parang sempat dibuang,” urai Chandra.
Dari informasi yang diperoleh Sapos, kejadian berawal saat Ijul bersama seorang temannya mendatangi kediaman Rom sekitar pukul 10:00 Wita.
Ketika Ijul datang, Rom sedang berada di kebun yang masih berada di sekitar rumahnya.
Rom menjadikan tanah yang dipinjam untuk berkebun, mulai singkong, pisang, dan beberapa tanaman lain.
Berdasarkan pengakuan Rom, Ijul ingin menantangnya berkelahi.
Namun, Rom enggan meladeni. Setelah itu, Ijul dan temannya pulang.
Entah mengapa, tiba-tiba Rom ingin membuat perhitungan. Dia langsung mendatangi rumah Ijul.
Begitu tiba dan bertemu, Rom langsung membabat Ijul secara membabi buta.
“Begitu melihat korban terluka dan berdarah-darah, pelaku langsung pergi. Namun untuk lebih pasti, kasus ini masih kami selidiki,” kata Chandra. (rin/nha)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Suka Ngumpat Ibu, Akhirnya Dibunuh Ayah
Redaktur & Reporter : Ragil