Terima Dubes AS untuk Indonesia, Ketua MPR Dorong Kerja Sama Pengadaan Vaksin Covid-19

Rabu, 20 Januari 2021 – 17:31 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo bertemu Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, H.E. Mr. Sung Yong Kim, di Ruang Kerja Ketua MPR RI, di Jakarta, Selasa (19/1/21). Foto: Humas MPR.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong terwujudnya kerja sama perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Pfizer dan Moderna, untuk turut mendistribusikan vaksinnya ke Indonesia.

Menurut dia, dari pembicaraan produktif dengan Pfizer, Indonesia menargetkan mendapatkan sekitar 50 juta dosis yang diperkirakan datang April 2021. Sementara dengan Moderna, proses pembicaraan masih terus dilakukan.

BACA JUGA: Pemerintah Impor Vaksin Covid-19 Sinovac, Apa Kabar Merah Putih?

Bamsoet mengatakan vaksin Covid-19 dari Pfizer maupun Moderna juga sudah mendapatkan izin edar penggunaan darurat dari Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, serta sudah digunakan untuk memvaksinasi rakyat negeri Paman Sam tersebut.

"Termasuk Presiden terpilih Joe Biden yang disuntik vaksin Pfizer, dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris yang disuntik vaksin Moderna," ujar Bamsoet usai bertemu Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, H.E. Mr. Sung Yong Kim, di Ruang Kerja Ketua MPR RI, di Jakarta, Selasa (19/1/21).

BACA JUGA: Ketua MPR Ingin Wartawan Masuk Prioritas Penerima Vaksin Covid-19

Ketua ke-20 DPR RI ini mengungkapkan Johnson and Johnson melalui unit perusahaan Janssen Pharmaceutica juga sudah siap memproduksi massal vaksin Covid-19.
Menurutnya, kemungkinan izin penggunaan daruratnya akan diajukan pada Februari 2021 ke FDA. Kalau disetujui, kata Bamsoet, maka akan makin menambah banyak perusahaan farmasi asal AS yang bisa memproduksi vaksin.

"Tentunya sangat bagus bagi dunia, karena memiliki banyak amunisi melawan virus Covid-19. Jika memungkinkan, Indonesia akan turut bekerja sama dengan Johnson and Johnson dalam pengadaan vaksin," ungkap Bamsoet.

BACA JUGA: Cerita Bamsoet Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Sakit?

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menjelaskan, sama halnya dengan Indonesia, walaupun sudah mulai melakukan vaksinasi terhadap rakyatnya, AS juga masih 'berperang' menghadapi lonjakan penyebaran virus Covid-19.

Berdasarkan data worldmeters Coronavirus, per 19 Januari 2021, AS masih berada di posisi pertama negara dengan penyebaran virus Covid-19 terbanyak di dunia.

Memiliki populasi penduduk sekitar 332.071.530 jiwa, AS menghadapi sekitar 24.628.584 kasus positif Covid-19.

"Penambahan per tanggal 19 Januari ini mencapai 2.143 kasus baru, dengan total kematian mencapai 408.628 jiwa," jelas Bamsoet.

Wakil ketua umum Pemuda Pancasila ini menambahkan bahwa sebagai sahabat, Indonesia berharap keberadaan berbagai produsen vaksin asal AS tersebut, bisa segera mengendalikan penyebaran Covid-19 di sana.

Terlebih Presiden terpilih AS yang akan dilantik 20 Januari 2021 Joe Biden memiliki target per harinya negaranya harus bisa memvaksin 1 juta warga.

"Selain membantu negaranya mengendalikan vaksin, para produsen vaksin tersebut juga harus membantu berbagai negara dunia lainnya. Sebagaimana sering diingatkan Badan Kesehatan Dunia (WHO), distribusi vaksin harus dilakukan secara adil ke berbagai negara. Sehingga dunia bisa segera mengakhiri pandemi Covid-19 secara bersama-sama," pungkas Bamsoet. (*/jpnn)

 

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler