Terima Kunci Flat, Warga Harus Bongkar Sendiri Bangli Waduk Pluit

Selasa, 04 November 2014 – 06:26 WIB
TAATI PERJANJIAN: Sebanyak 34 kepala keluarga yang sudah menerima kunci flat membongkar sendiri tempat tinggal mereka di bantaran Waduk Pluit. Foto: Haritsah Almudatsir/Jawa Pos

jpnn.com - PENJARINGAN – Proses relokasi warga dari bantaran barat Waduk Pluit ke Flat Muara Baru, Jakarta Utara, mulai berjalan. Sesuai dengan kesepakatan, semua warga yang mendapat unit flat wajib membongkar sendiri tempat tinggal masing-masing. Senin (3/11), 34 kepala keluarga (KK) yang telah menerima kunci flat melakukannya.

Camat Penjaringan Rusdiyanto mengatakan, pembongkaran bangunan liar (bangli) itu paling lambat tiga hari setelah warga menerima kunci flat. Jika tidak, aparat Kecamatan Penjaringan akan membongkar paksa bangunan tersebut.

BACA JUGA: Minta Jatah Wagub, PDIP Tuntut Ahok Tak Ajukan Sarwo Handayani

Pihak kecamatan sengaja memberi waktu tiga hari agar warga bisa memindahkan barang-barang yang masih diperlukan. ”Mereka terima kunci Jumat lalu. Jadi, hari ini (kemarin, Red) harus sudah kosong,” ungkap dia.

Rusdiyanto mengatakan, sebagian besar warga yang sudah mendapat kunci memang membongkar tempat tinggal mereka kemarin. Namun, beberapa di antara mereka sudah melakukannya Sabtu lalu (1/11). Karena itu, sejak Sabtu dia menempatkan puluhan petugas satpol PP di bantaran barat Waduk Pluit. Mereka diperintahkan untuk membantu dan mengawal pembongkaran bangli tersebut.

BACA JUGA: Pemprov DKI Endus Pelanggaran di Kecelakaan Jembatan TIM

”Hari ini (kemarin, Red) hanya sisa-sisanya. Karena dari Sabtu juga sudah banyak yang berbenah,” ujarnya.

Untuk memudahkan warga, pihak Kecamatan Penjaringan menyiapkan satu unit bus dan truk. Warga bisa menggunakan bus dan truk tersebut untuk mengangkut barang dari bantaran barat Waduk Pluit ke Flat Muara Baru. ”Tanpa dipungut biaya apa pun, kami bantu sebaik mungkin,” ucap dia.

BACA JUGA: Udar Beber Alasan Gandeng BPPT di Proyek TransJakarta

Saat ini, sambung Rusdiyanto, memang belum semua warga bersedia pindah ke Flat Muara Baru. Dari total 150 KK yang sudah terdata, 15 di antaranya bersikeras menolak pindah. Sedangkan 101 KK yang belum mendapat kunci dalam waktu dekat segera menyusul 34 KK yang sudah pindah tersebut.

”Hanya sepuluh persen saja yang masih ngeyel. Mereka itu biasanya punya kontrakan banyak,” terang dia.

Meski begitu, Rusdiyanto menegaskan bahwa pihaknya tetap akan membongkar semua bangunan di bantaran barat Waduk Pluit. Jika 15 KK itu tetap bersikeras menolak pindah, pihaknya tidak segan-segan menggusur paksa bangunan mereka. Meski begitu, dia akan berusaha berbicara lagi dengan mereka. ”Nanti kami bicarakan lagi. Kalau masih tidak mau pindah, ya kami bongkar paksa,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Jakarta Utara Tri Kurniadi meminta seluruh warga bantaran barat Waduk Pluit yang sudah pindah ke Flat Muara Baru menaati aturan. Dia tidak ingin mendengar ada flat yang dijual atau disewakan lagi.

Dia tidak segan-segan melaporkannya kepada pihak berwenang. ”Kami sudah koordinasi dengan Polsek Penjaringan. Kalau ada yang nakal, akan kami pidanakan,” ujar dia.

Tri menambahkan, warga yang sudah pindah juga harus menjaga Flat Muara Baru sebaik-baiknya. Dia meminta warga membuang kebiasaan buruk saat masih tinggal di bantaran barat Waduk Pluit. Misalnya, papar dia, membuang sampah sembarangan.

”Jangan buang sampah di toilet. Kalau dilakukan, saluran pembuangannya bisa rusak seperti yang terjadi di Rusun (flat) Marunda,” jelasnya. (syn/oni/c11/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... MenPAN-RB Blusukan ke Tanah Abang, Pegawai Pontang-panting


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler