Terjun ke Pasar Kendaraan Komersial, Esemka Klaim Tanpa Dukungan Tiongkok

Selasa, 13 Agustus 2019 – 20:18 WIB
Ilustrasi pabrik dan unit pikap Esemka di Boyolali. Foto: Jawapos/Radar Solo

jpnn.com, JAKARTA - PT Solo Manufaktur Kreasi selaku agen pemegang merek Esemka, akhirnya mengunumkan bahwa mereka telah siap masuk ke industri otomotif nasional dengan segmen yang disasar yakni kendaraan komersial ringan, yakni model pikap.

"Untuk langkah pertama komersial dulu. Kalau bukan komersial kami tidak akan hidup. Mobil penumpang belum, karena kami masih fokus pada mobil komersial," kata Direktur Esemka, Eddy Wirajaya, dalam seminar "Membangun Kemampuan Industri Komponen dalam Negeri" di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Selasa (13/8).

BACA JUGA: PM Kanada Peringatkan Tiongkok soal Hak Asasi Warga Hong Kong

BACA JUGA: Kemenperin Berharap Mobil Esemka Harus Menggunakan Komponen Lokal

Eddy menambahkan, saat ini perusahaan sedang mempersiapkan produksi pikap yang punya nama Bima itu.

BACA JUGA: Hoaks Pembantaian Ala Tiananmen Square Resahkan Warga Hong Kong

Model pikapnya sendiri, lanjut Eddy, nantinya akan diproduksi pabrik PT Solo Manufaktur Kreasi yang berlokasi di Boyolali, Jawa Tengah.

Dia juga menegaskan, produknya akan menggunakan komponen lokal dan diklaim tidak ada impor dari China.

BACA JUGA: Dendam kepada Aparat Menggerakkan Demonstran Hong Kong

"Komponen pikap ini tidak ada sama sekali dari China. Komponennya benar-benar merah putih," katanya.

Usaha menggunakan komponen lokal secara keseluruhan, kata Eddy, tidak lepas harapan mereka mendapat dukungan besar dari asosiasi Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM) dan Perkumpulan Industri Kecil dan Menegah Komponen Otomotif (PIKKO).

"Makanya dengan adanya event ini kami diberikan kesempatan untuk berpartisipasi. Mudah-mudahan suplier di sini mensupport kami juga sehingga lokal konten itu menjadi bagian dari target kami," tandasnya. (mg9/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waduh, Tiongkok Anggap Demonstrasi Hong Kong Terorisme


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler