jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Pelaku aksi teror di Transmart Lampung pada Selasa (15/5) lalu berhasil diciduk Polda Lampung.
Pelaku bernama Bintang Andromeda alias Romi, 25, itu ditangkap di kamar kosnya, Jl. Nusantara 6, Labuhanratu, Bandarlampung, Rabu (16/5) pukul 09.00 WIB.
BACA JUGA: Kemenhub Tingkatkan Pengamanan di Seluruh Pintu Masuk
Seperti dilansir Radar Lampung (Jawa Pos Group) Romi merupakan warga Jl. Banyurip, Banyumas, Kabupaten Pringsewu. Dia bekerja di sebuah perusahaan leasing.
Sumber Radar Lampung di Polda Lampung menjelaskan, penangkapan Romi dilakukan tim gabungan yang terdiri dari Densus 88 wilayah Sumbagsel, tim jatanras, dan anggota Opsnal Subdit I Keamanan Negara (Kamneg) Ditkrimum Polda Lampung. Total ada 22 personel yang dikerahkan mengamankan Bintang.
BACA JUGA: Bikin Geger, Benda Diduga Bom di Transmart Cuma Kotak Kosong
Penangkapan tersebut dibenarkan oleh Kapolda Lampung Irjen Suntana. Menurutnya, kasus itu masih dalam penyidikan polisi. Diduga motif Bintang meletakkan bungkusan tersebut karena iseng.
’’Jadi dari pengakuan pelaku ini kepada petugas, ia melakukan tindakan tersebut sekadar iseng dan jahil semata,” ujar Suntana, seperti dikutip dari radarlampung.co.id (grup Radar Lampung).
BACA JUGA: Kapolda Sumsel Sebut Masih Ada Sel Teroris di Sumsel
Menyusul penangkapan Bintang, polisi melakukan penggeledahan di beberapa tempat. Aparat mendatangi kediaman Sukiti (58), kerabat Bintang di Jl. Mayjen Sutiyoso RT 13, Kotabaru, Tanjungkarang Timur, untuk mencari barang bukti.
Bintang kerap menginap di rumah Sukiti. Sukiti yang tak lain tante Bintang menjadi saksi saat penggeledahan. Dari rumah Sukiti, polisi menyita dua unit tas ransel dan laptop.
’’Dia tinggal di rumah tantenya sudah empat bulan, tetapi tidak lapor ke saya," kata ketua RT setempat Supratman ditemui di rumahnya.
Menurut Supratman, polisi telah menyanggongi rumah Sukiti sejak Selasa (15/5) malam. Supratman juga berinisiatif mencari keberadaan Bintang di sejumlah kosan yang ada dalam wilayah RT 13 Kotabaru.
Terpisah, Devi, pemilik kosan Davina di Jl. Nusantara VI, membenarkan Bintang alias Romi diciduk anggota kepolisian. Romi sendiri merupakan penyewa kamar kos.
Devi mengaku kaget melihat Bintang ditangkap anggota Densus 88 Antiteror dan Polda Lampung.
’’Anaknya baik kok, ramah, suka menegur kalau ketemu. Nggak nyangka kalau ditangkap," kata dia. Devi turut menjadi saksi penangkapan Bintang.
Dilanjutkannya, polisi menyita sejumlah barang bukti dari kamar kos yang disewa Romi alias Bintang. Di antaranya lakban gulungan, pisau jenis karter, dan satu charger ponsel.
Paket mencurigakan di Transmart Lampung kali pertama ditemukan sekitar pukul 11.00 WIB, Selasa (15/5). Benda kotak dibungkus lakban cokelat itu ditemukan Muhammad Prayoga (23) dan Roni Fajri (21), karyawan teater CGV Bioskop Transmart. Benda itu berukuran 12 x 30 cm dan ada kabel menjuntai keluar dari kotak. Benda mencurigakan tersebut ditemukan di deretan kursi penonton.
’’Ya awalnya ditemukan tertinggal di deretan kursi penonton sekitar jam 11.00 WIB,” ujar Yoga.
Menurut dia, benda itu juga bertuliskan Transmart 2. Mereka lantas membawanya untuk dibuang ke tong sampah toilet. Lantaran khawatir, temuan tersebut langsung dilaporkan ke pihak manajemen. Pihak manajemen Transmart pun merespons dengan langsung menelepon Polsekta Sukarame.
Tim Jibom Brimob Polda Lampung diturunkan. Pukul 13.20, tim jibom yang menggunakan baju anti peledak mendekati bungkusan. Petugas juga dilengkapi dengan robot. Salah seorang petugas mencoba memasukkan alat X-ray seperti tabung. Kemudian tim jibom lain melihat isi bungkusan setelah kotak itu dimasukkan ke dalam tabung.
Sekitar pukul 14.40, bungkusan itu kemudian coba diledakkan menggunakan alat seperti laser atau distruptor. Bungkusan akhirnya berhasil diledakkan pukul 14.44 WIB. Polisi memberlakukan sterilisasi selama 30 menit pasca peledakan.
Kapolresta Bandarlampung Kombes Murbani Budi Pitono yang memimpin langsung jalannya evakuasi menjelaskan, benda tersebut bukanlah bom.
Menurut Murbani, setelah diteliti benda mencurigakan itu berisi dua kaleng minuman. Benda tersebut kemudian dibungkus lagi dengan kertas dan ditutup lakban. ’’Tidak ditemukan hal pemicu ledakan,” katanya. (nca/rlo/c1/wdi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aryo Djojohadikusumo: Teror Bom Perlawanan kepada Pancasila
Redaktur & Reporter : Budi