jpnn.com - SURABAYA - Debu vulkanis dari letusan Gunung Kelud membuat Terminal 2 (T2) Bandara Internasional Juanda urung beroperasi. Dijadwalkan terminal gres itu beroperasi mulai 14 Februari, hingga hari ini belum ada satu pun pesawat yang terbang dan mendarat di sana.
Tertundanya pengoperasian T2 itu merugikan banyak pihak.
BACA JUGA: Gunung Marapi Status Waspada
Salah satunya adalah penumpang yang sudah dua hari terakhir menumpuk di terminal yang dulu merupakan bandara lama Juanda tersebut.
Misalnya Yahya, 54. Kemarin (15/2) dia terlihat sudah patah semangat. Dia duduk di atas troli barang. "Saya menunggu sejak pukul 08.30. Namun, pesawat ternyata di-cancel karena cuaca buruk," ungkapnya.
BACA JUGA: Kerja Keras Bersihkan Abu Gunung Kelud
Kekecewaan Yahya beralasan. Sebab, sudah dua hari dia menunggu jadwal pesawat untuk pulang ke Jakarta. "Saya harus balik ke Jakarta. Banyak pekerjaan yang harus diselesaikan," jelasnya.
Melihat kondisi itu, PT Angkasa Pura I, Otoritas Bandar Udara Wilayah III Surabaya, dan pihak maskapai menggelar rapat. Rapat tersebut menghasilkan beberapa keputusan. Yakni, bandara akan dioperasikan pada Minggu (16/2) pukul 18.00 dengan berbagai catatan. Antara lain, pesawat yang mendarat dipersilakan, tetapi pesawat yang sudah menetap di Juanda selama dua hari harus melakukan persiapan terlebih dulu.
BACA JUGA: Empat Orang Meninggal Karena Bencana Kelud
"Yakni, pengecekan mesin, penggantian saringan udara, compressor wash, memutar engine, dan melakukan cleanup," ujar Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah III Surabaya Muhammad Alwi.
Alwi mengatakan, syarat itu harus dilakukan agar ketika pesawat terbang tidak terjadi kendala di udara. "Ini untuk kenyamanan dan keamanan penumpang," tambahnya. (aph/end/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima Ribu Personil TNI Turun ke Kelud
Redaktur : Tim Redaksi