Ternyata Ada Kejadian tak Biasa di Sukabumi Sebelum Gempa Banten, Lihat Tuh

Sabtu, 15 Januari 2022 – 09:24 WIB
BMKG mencatat terjadi lima kali gempa susulan usai yang pertama pada Jumat (14/1) sore. Ilustrator: Sultan Amanda/JPNN.com

jpnn.com, SUKABUMI - Kemunculan Geger Lintang atau lebih dikenal dengan Hiu Paus atau Hiu Bentang di bibir Pantai Citepus, Sukabumi, Jawa Barat pada Jumat (14/1) kemarin menjadi pertanyaan besar.

Apalagi setelah beberapa jam kemunculan Hiu Paus itu, Banten dilanda gempa bermagnitudo 6,7 yang guncangannya dirasakan hingga Jakarta dan Bandung.

BACA JUGA: Gempa Guncang Banten, 263 Rumah dan 10 Sekolah di Pandeglang Rusak

Petugas Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Asep Saepulloh atau Asep Edom mengatakan Hiu Paus tersebut sempat berenang mendekati bibir Pantai Citepus, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu.

“Kemunculannya sekitar pukul 10.00 WIB dan beberapa wisatawan sempat memotret dan merekamnya dengan handphone dan kebetulan saya juga berada di lokasi," kata Asep.

BACA JUGA: Kasus di Surabaya Ini Harus Jadi Pelajaran Bagi yang Pengin Menjadi ASN

Menurut Asep Edom, kemungkinan Hiu Paus mendekati bibir pantai karena sedang menyantap ikan-ikan kecil atau plankton.

BACA JUGA: Proyek Satelit Kemenhan Bikin Negara Rugi Rp 800 Miliar, Jokowi Bereaksi Keras

Namun, dirinya tidak ingin mengaitkan kemunculan Hiu Paus itu dengan kejadian gempa bumi yang berpusat di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten pada pukul 16.05 WIB.

Dia menganggap kemunculan hiu bernama ilmiah Rhincodon typus tengah mencari makan.

Kendati demikian, harus diakui Hiu Paus sangat jarang melintas di Pantai Citepus dan sekitarnya apalagi sampai mendekati bibir pantai.

Asep tidak mau berspekulasi terkait kemunculan Hiu Paus dengan kejadian gempa Banten.

"Saya kurang paham dan saya menganggap hiu tersebut tengah makan yang kemungkinan sumber pakannya sedang banyak di sekitar bibir Pantai Citepus," imbuh dia.

Asep Edom mengatakan saat Hiu Paus itu muncul ke permukaan laut, kondisi pantai saat itu sedang sepi pengunjung dan hanya terlihat beberapa wisatawan saja.

Namun, dia tetap memberikan imbauan untuk menjauhi pantai dan tidak mendekat hewan yang terancam punah itu.

Walaupun tidak memangsa atau menyerang orang, tetapi tetap berbahaya karena kebiasan dari ekor maupun siripnya yang berukuran besar bisa melukai manusia. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA ARTIKEL LAINNYA... Generasi Terbaru BR-V Tanpa Fitur Idling Stop System, Honda Beri Jawaban


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler