jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Utama Tim Vaksin Nusantara dr Jonny berbagi cerita soal vaksin besutan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Jonny menjelaskan proses Vaksin Nusantara dimasukkan ke dalam tubuh pasien.
BACA JUGA: Tim Vaksin Nusantara Siap Lanjutkan Uji Klinis Fase 3
Sebelum disuntikkan, komponen dari Vaksin Nusantara dibersihkan terlebih dahulu dan kemudian imunitas seluler di dalam tubuh dikenalkan dengan antigen.
"Antigennya itu bukan komponen virus. Jadi, di dalam Vaksin Nusantara ini tidak ada komponen virus. Beda dengan yang lain (konvensional) yang semuanya virus. Tidak ada virus yang dimasukkan ke dalam tubuh," kata Jonny dalam keterangan pers, Selasa (9/11).
BACA JUGA: Vaksin Nusantara Bersifat Autologus, Pembentukan Antibodi Lebih Cepat
Menurut Jonny uji klinis fase I yang sudah memasuki bulan ke-10 mendapatkan hasil yang sangat baik.
"Dari segi keamanan tidak ada yang bermasalah dengan Vaksin Nusantara. Tidak ada kejadian yang serius. Efeknya hanya ringan dan sedang saja dan kebanyakan sifatnya lokal, nyeri di penyuntikan," katanya.
BACA JUGA: Analisis Ahli Virologi soal Kekuatan Vaksin Nusantara Vs Vaksin Konvensional
Dia mengatakan untuk fase II bertujuan mencari dosis penyuntikan ke dalam tubuh seseorang.
Fase ini harus memperhatikan dengan saksama faktor keamanan.
"Seberapa besar bisa mencegah supaya pasien itu walaupun kena Covid-19, tetapi dia tidak berat, tidak sampai dirawat. Itu efikasi. Bukan seberapa banyak orang yang enggak kena Covid-19, tetapi seberapa banyak orang itu walaupun kena Covid-19, tetapi tidak berat. Itu fungsi vaksin," tuturnya.
Dari 135 orang yang menjadi relawan uji klinis fase II hingga bulan ke-6 diketahui sebanyak 21 orang yang positif Covid-19 dengan varian Delta.
"Dari 21 pasien ini, yang dirawat cuma tiga orang. Jadi kalau lihat efikasi itu 97 persen. Namun, kalau lihat dia (pasien) kena atau tidak, yang tidak kena saat ini sekitar 84,6 persen (efikasi)," tandasnya. (*/adk/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Adek