Ternyata, Duterte Simpan Sebuah Kenangan tentang Indonesia

Jumat, 09 September 2016 – 22:47 WIB
Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (9/9). Foto: Natalia Fatimah Laurens/JPNN

jpnn.com - JAKARTA--Presiden Filipina Rodrigo Duterte menaruh harapan besar terhadap hubungan negaranya dengan Indonesia. Menurutnya, ikatan antara Indonesia dan Filipina sudah berlangsung sejak lama. Presiden yang sering dijuluki ‘The Punisher’ itu menegaskan, hubungan Indonesia dengan Filipina sangat berharga.

“Indonesia bukan hanya rekan tetapi saudara. The big brother. Indonesia, yakinlah bahwa ada dukungan Filipina dalam mengembangkan hubungan kerja sama ini. Kami menanti kunjungan Presiden Jokowi pada saat yang tepat,” kata Presiden Duterte dalam pernyataan pers bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (9/9) .

BACA JUGA: Mau Naik Transjakarta, Saksi Korupsi Gubernur Sultra Tak Punya Kartunya

Di sela pernyataan persnya, Duterte kemudian mengenang masa mudanya. Saat itu dia masih seorang pelajar di 1972 silam. Duterte mengaku tidak bisa melupakan jasa Indonesia  dalam membantu permasalahan minyak di Filipina.

Saat itu, ujarnya, hampir ada krisis serta pembatasan minyak di Filipina. Tetapi, pada saat itu pemerintah Filipina mendapatkan kepastian dari pemerintah Indonesia bahwa mereka tidak perlu khawatir jika  tidak mendapatkan minyak dari Timur Tengah.

BACA JUGA: Beginilah Komentar KPK Soal Peluang Jerat Sudung dan Tomo

“Dikatakan (Indonesia) bahwa Filipina akan didukung oleh Indonesia untuk isu minyak.  Itu menunjukkan bagaimana Indonesia melakukan Filipina layaknya seorang saudara yang lebih tua. Kita sangat menghargai persahabatan tersebut. Terima kasih Republik Indonesia,” ungkap seru mantan anggota militer Angkatan Laut Filipina tersebut.


Mengenai pembicaraan bilateral dengan Presiden Jokowi, Duterte menilai sangat produktif. Keduanya telah membicarakan penguatan hubungan bilateral termasuk kerja sama maritim, keamanan, dan penegakan hukum.

BACA JUGA: Waduh, KPU Bisa Dituduh Melanggar Aturan

“Kami juga sepakat untuk mendorong implementasi efektif dalam kerangka kerja sama keamanan dalam menghadapi permasalahan di antara kedua negara,” kata Duterte.

Kedua negara, lanjut Presiden Duterte, juga menunjukan komitmen dalam isu maritim dan juga perairan Sulu yang menjadi perhatian bersama. Presiden Filipina itu menegaskan, sebagai dua negara kepulauan yang sangat besar maka kerja sama maritim itu sangat penting.

“Kita akan mengeksplorasi dalam bidang ini khususnya terkait dengan pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia). Tentunya akan ada pengaturan antara tenaga ahli kedua negara,” papar Duterte seraya mengungkapkan dalam pertemuan tersebut juga dibahas kerja sama perdagangan dan people-to-people contact.

Sementara itu, terkait Laut China (Tiongkok) Selatan, Duterte mengemukakan, bahwa Filipina dan Indonesia menyampaikan keprihatinannya. Duterte menegaskan, kedua negara mendukung stabilitas keamanan di kawasan khususnya penciptaan perdamaian yang terkait dengan hukum internasional.

 “Kita ingin adanya kemajuan dan kami berterima kasih atas dukungan Indonesia kepada pemerintah Filipina selama kita maju untuk proses perdamaian,” ujarnya.

Terkait ancaman terorisme dan ekstrimisme, Duterte mengatakan itu adalah sebuah tantangan bersama. Duterte menegaskan, Indonesia dan Filipina telah setuju untuk menangkap dan memproses lebih lanjut para penjahat yang telah tertangkap.

“Juga kami ingin memberantas tindak kejahatan narkotika. Kita bersama  akan melakukan tugas kita dan berkontribusi dalam usaha pemberantasan narkotika di dalam kerangka komunitas ASEAN,” pungkasnya. (flo/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... PKS Disarankan Ambil Hikmah dari Kasus Papa Minta Saham


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler