jpnn.com - JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memilih tidak menggunakan staf khusus. Alasannya, Djarot percaya dengan birokrasi.
“Kami manfaatkan betul birokrasi, kami tidak pernah tergantung pada staf-staf khusus seperti itu,” kata Djarot usai salat Jumat di Masjid Jami Al-Falah, Kampung Baru, Sukabumi Selatan, Jakarta, Jumat (8/4).
BACA JUGA: Innalillahi! Balita Tercebur Sumur, 7 Jam Tak Bisa Dievakuasi
Mantan Wali Kota Blitar itu menyatakan, birokrasi tahu masalah kepemerintahan, kemasyarakatan, dan pembangunan. “Staf khusus tugasnya hanya kasih masukan saja. Tapi, selama ini saya tidak gunakan,” ucap Djarot.
Menurut Djarot, staf khusus dibutuhkan untuk keahlian tertentu. Misalnya saja sewaktu menjadi Wali Kota Blitar, ia ingin membuat perpustakaan khusus Bung Karno. Saat itu, Djarot memakai staf ahli.
BACA JUGA: Pembangunan Simpang Susun Semanggi Diharapkan Bisa Urai Kemacetan
“Karena desainnya khusus, orang arsitektur yang mengerti betul sejarah saya ambil. Jadi kami ambil khusus untuk membantu karena kami enggak ada kemampuan itu. Tapi sebagai wagub tidak ada. Saya percaya sama birokrasi karena mereka sudah pengalaman,” ujar Djarot.
Djarot menjelaskan, tidak semua birokrasi berperilaku buruk. “Banyak yang bagus, banyak yang kerja keras lho,” ungkapnya. (gil/jpnn)
BACA JUGA: Proyek Pembangunan Jalan Layang Semanggi, Polisi Klaim gak Bikin Macet
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pentolan Kalijodo Ini segera Diseret ke Meja Hijau
Redaktur : Tim Redaksi