Ternyata Mbak Puan di Banjarnegara Membuka Kongres Sungai

Kamis, 27 Agustus 2015 – 05:25 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani kemarin (26/8) berkunjung ke Banjarnegara, Jawa Tengah. Tujuan kedatangan menteri yang akrab disapa dengan panggilan Mbak Puan itu di Banjarnegara adalah untuk membuka Kongres Sungai Indonesia 2015 dan Festival Serayu.  

Politikus PDIP itu menganggap even tersebut penting untuk mengingatkan masyarakat tentang manfaat sungai. Menurutnya, sungai punya peran penting dalam peradaban sehingga semua pihak harus ikut menjaganya.

BACA JUGA: Tentara Bertugas Memerangi Musuh Negara, Tapi Kok Menggusur Rumah Warga?

‎"Diperlukan perubahan cara pandang, cara kerja, dan cara hidup kita dalam menjadikan sungai sebagai pusat peradaban dan menjauhkan sungai dari tempat pembuangan sampah ataupun sebagai sumber bencana," kata Puan di Banjarnegara, Rabu (26/8).

Di acara yang juga dihadiri  Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo itu Puan mencontohkan sungai-sungai di dunia yang ikut menciptakan peradaban. Misalnya Sungai Tigris di Irak, sungai Thames di London dan Sungai Brahmaputra di India.

BACA JUGA: TKI Tewas di Yordania: Ini Tuntutan Kemenlu

Sedangkan di Indonesia ada sungai-sungai besar dan ikut membentuk peradaban. Misalnya, Kali Brantas di Jawa timur, Kali Ciliwung di DKI Jakarta, Sungai Kapuas di Pontianak ataupun Sungai Mahakam di Samarinda.

Sayangnya, kata Puan, sungai-sungai yang telah menghidupi manusia sering tidak dijaga kelestariannya. Misalnya, menjadikan sungai untuk tempat pembuangan sampah dan limbah. “Perilaku manusia modern justru bertentangan dengan misi peradaban dan keberadaan sungai," ucapnya.

BACA JUGA: Waktunya Jokowi Turunkan Premium-Solar ke Rp 4500 per Liter

Bekas ketua Fraksi PDIP DPR itu mengungkapkan, bencana yang paling sering menerpa Indonesia justru selalu berkaitan dengan air. Antara lain banjir, tanah longsor, gelombang pasang hingga kekeringan. “Saya mengingatkan kembali bahwa bencana paling banyak terjadi di negara kita yaitu bencana hydrometeorologis dan klimatologis, sebesar 80 persen,”  sebutnya.

Karenanya ia berharap melalui Kongres Sungai Indonesia 2015 dan Festival Serayu itu maka masyarakat pun semakin sadar tentang pentingnya sungai. “Untuk menekankan perbaikan fungsi sungai terhadap perkembangan sektor budaya, ekonomi, kesehatan, pendidikan dan sektor-sektor lainnya, yang juga membantu mewujudkan salah satu agenda pembangunan nasional," ujarnya.(ara/JPG/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Buah Prabowo Sentil Mental Kabinet Kerja


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler