jpnn.com, TANGSEL - Minat guru-guru baik honorer maupun PNS untuk melanjutkan kuliah ke S2 cukup tinggi. Ini terbukti dengan banyaknya guru yang mendaftar program S2 di Universitas Terbuka (UT).
Menurut Rektor UT Prof Ojat Darojat, tiap tahun jumlah guru yang ingin daftar S2 ada 300 orang. Itu juga dibatasi karena peminatnya sangat banyak.
BACA JUGA: Kondisi Guru Honorer Ini Bikin Bupati Artha Terharu
"Sebenarnya kalau enggak dibatasi seperti di S1, yang daftar lebih dari 300 orang. Cuma untuk program S2 kami lebih selektif dan mengedepankan kualitas," kata Prof Ojat di sela-sela seminar dalam rangka wisuda UT periode II 2018/2019 Wilayah 2, Senin (24/6).
BACA JUGA: PDIP Yakin MK Putuskan Sengketa Pilpres 2019 dengan Adil
BACA JUGA: Pengakuan Bu Guru Honorer Pendukung Prabowo â Sandi yang Sudah Ditahan
Sampai saat ini program S2 yang dibuka untuk guru adalah Magister Pendidikan Matematika, Magister Pendidikan Bahasa Inggris, Magister Pendidikan Dasar. Ke depan, UT akan membuka Magister Pendidikan Anak Usia Dini dan program doktoral untuk Pendidikan dasar karena permintaannya cukup tinggi.
Tidak seperti pendidikan S1, bagi guru honorer maupun PNS yang ingin lanjut S2 harus dites kemampuan akademik dan bahasa Inggrisnya. Bahasa Inggris jadi syarat utama karena bahan ajar yang diberikan banyak berbahasa Inggris.
BACA JUGA: Perempuan Guru Honorer Pendukung Prabowo â Sandi Ditangkap
Dia pun mengapresiasi Kota Singkawang yang intens mengirimkan Aparatur Sipil Negara (ASN) termasuk di dalamnya guru-guru belajar di UT. Dengan kuliah di UT, guru-guru tidak meninggalkan kewajibannya mengajar.
Pada kesempatan tersebut Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie yang ikut hadir dalam acara tersebut mengungkapkan, akan terus berupaya agar ASN bisa meningkatkan kualifikasi pendidikan dan kompetensi yang mumpuni.
Dia menyebutkan, berdasarkan data pokok pendidikan per 31 Desember 2018, kualifikasi ASN Guru SD dan SMP, misalnya masih terdapat lebih kurang 34 orang yang berpendidikan D3; 162 D2 dan 20 D1.
BACA JUGA: Calon Ketua Umum KONI Pusat Minta Restu Menpora Imam Nahrawi
"Berdasarkan data tersebut, masih sangat diharapkan UT memberikan layanan pendidikan tinggi bagi mereka, yang karena bekerja atau karena alasan lain, tidak bisa melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi konvensional, dengan tidak meninggalkan tugas pokok di tempat kerjanya," beber Tjhai Chui.
Dia menambahkan, tidak sedikit ASN guru di Singkawang yang tidak linier pendidikannya. Mereka memiliki ijazah S1 Ekonomi, Sosial Politik, Teknik Sipil dan lainya, mereka ikut AKTA IV sesuai dengan formasi saat itu.
Setelah menempuh proses berliku mereka lulus sebagai ASN. Namun dengan ketentuan terbaru, ijazahnya dianggap tidak linier dan tidak diakomodir menjadi guru bersertifikasi.
"Kehadiran UT di Singkawang masih sangat diharapkan. Mudah-mudahan kerja sama dengan UT ini bisa mendongkrak IPM Kota Singkawang yang berdasarkan data BPS 2017 masih berada pada posisi 171 dari 514 Kabupaten Kota se Indonesia dengan nilai 70.25," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Lebaran, Insentif Honorer K2 Belum Cair Juga Sejak 5 Bulan Lalu
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad