jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) di Bandarlampung mencapai 2.187 unit.
Kriteria rumah masuk kategori RTLH antara lain dilihat dari atapnya, lantai, serta dinding yang tidak permanen.
BACA JUGA: Bachtiar Ditarik Jadi Waketum PAN, Relawan Kecewa
Fakta itu terungkap dari data yang dimiliki Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Bandarlampung. RTLH tersebut tersebar di 26 kelurahan dari 11 kecamatan.
Di mana, RTLH paling banyak terdapat di Kecamatan Panjang, yang mencapai 718 rumah. Diikuti Tanjungkarang Timur (TkT) 323 rumah dan Telukbetung Timur (TbT) 286 rumah. (Selengkapnya lihat grafis)
BACA JUGA: Mayat Pensiunan Pegawai BUMN Ditemukan Tewas Membusuk
Guna mengurangi jumlah tersebut, Disperkim mengaku telah mengusulkan program bedah rumah ke APBD Lampung.
Juga mengusulkannya ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera). Yang mana pada tahun ini, Disperkim telah menyelesaikan program bedah rumah atau program bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) dari Kemenpupera sebanyak 202 rumah.
BACA JUGA: DPP PKB Rekomendasi Arinal jadi Cagub Lampung
Kepala Seksi Perumahan Dinperkim Bandarlampung Erwansyah berkeyakinan jumlah RTLH bakal berkurang drastis.
’’Tahun depan kami dapat jatah bedah rumah untuk 300 rumah dari Kemenpupera, dan 200 rumah dari permintaan 1.000 rumah kepada Pemprov Lampung,” ujar Erwansyah.
Menurut Erwansyah, menyikapi banyaknya RTLH, pihaknya berupaya memasukkan alokasi bedah rumah pada APBD.
’’Tahun lalu untuk anggaran tahun ini belum bisa, jadi kami usulkan ke anggaran tahun depan. Untuk mereka yang dapat bantuan dari Pusat, tahun depan rencananya bakal disokong provinsi juga,” ujar Erwansyah.
Bantuan dimaksud didapat dalam bentuk uang tunai Rp15 juta per rumah. Dana yang ada disesuaikan dengan kerusakan rumah.
Adapun rumah yang mendapatkan bantuan harus merupakan milik warga terdata dengan diperkuat sertifikat tanah yang sah. Hingga saat ini, progres pendataan sudah 70 sampai 90 persen.
’’Dalam waktu dekat kami akan cari sasaran penerima bantuan dana ini. Tahun ini sudah selesai, tapi tahun depan dapat 300 rumah,” ungkap Effendi. (rma/c1/sur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keluarga Praja IPDN yang Meninggal Urungkan Niat Autopsi
Redaktur & Reporter : Soetomo