jpnn.com, JAKARTA - Sejak dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) pada 2019, Nadiem Makarim membuat berbagai gebrakan Merdeka Belajar.
Merdeka Belajar ini berepisode-episode sehingga sangat detal dan menyeluruh.
BACA JUGA: Kabar Baik dari Mas Nadiem untuk Guru Honorer Lulus Passing Grade PPPK Tanpa Formasi
Di balik berbagai program Kemendikbudristek itu, ternyata ada sosok yang menginspirasi menteri milenial lulusan Harvard University itu. Sosok itu adalah para siswa.
Nadiem mengungkapkan pada setiap kunjungan kerjanya, selalu ada waktu untuk mengunjungi sekolah dan berbincang dengan para siswa. Dia menyebut, semangat murid untuk belajar dan meraih cita-cita menjadi inspirasi terbesarnya.
BACA JUGA: Nadiem Makarim Pastikan Guru Honorer Lulus PG PPPK Langsung Diangkat Tanpa Tes
“Salah satu momentum kunjungan kerja yang paling berkesan bagi saya adalah ketika Bapak Presiden ikut masuk ke dalam kelas untuk berbincang dengan para murid, bahkan memberikan tantangan untuk mereka,” kata Nadiem Makarim, Selasa (17/5).
Semangat dari siswa maupun mahasiswa, kata Nadiem, mendorong lahirnya berbagai terobosan di kementerian.
BACA JUGA: Nadiem Makarim: Saya Ingin Siswa Merdeka dari Hafalan
Dia menyebut salah satunya adalah program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang menyasar untuk mahasiswa agar terus belajar tidak hanya di dalam kampus, tetapi juga di luar program studi (prodi), bahkan kampus asalnya.
Mendikbudristek yakin, melalui terobosan ini, para lulusan dari perguruan tinggi akan jauh lebih siap dan terlatih untuk menghadapi tantangan masa depan.
Ratusan ribu mahasiswa dari ratusan kampus di seluruh Indonesia kata dia, sudah mendapatkan pengalaman berharga untuk belajar di luar program studi dan kampusnya guna mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan yang ada di dunia kerja maupun di masyarakat sekitar.
Selain itu, adanya MBKM memperkuat ekosistem riset di perguruan tinggi sehingga kampus dapat terus melahirkan inovasi-inovasi yang bermanfaat dan solutif.
Untuk itulah kata Nadiem, hadir Kedaireka sebagai platform perjodohan antara kampus dengan industri.
Proposal proyek bersama yang terpilih akan didukung dengan skema dana pemadanan atau matching fund.
"Satu rupiah yang diberikan industri untuk satu proyek kolaborasi dengan kampus akan kami padankan satu rupiah,” jelasnya.
Semua upaya untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi pemimpin di masa depan, lanjutnya, harus didukung dengan perwujudan kampus sebagai ruang belajar yang aman dan nyaman. Hal itulah yang mendorong Kemendikbudristek menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 31 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi.
"Ini adalah sebuah langkah besar dan berani yang kami ambil untuk melindungi seluruh warga kampus dari kekerasan seksual dengan mengedepankan perspektif korban," tegasnya.
Nadiem yakin dengan program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, lulusan perguruan tinggi akan menjadi generasi penerus dengan karakter pembelajar sepanjang hayat yang siap memimpin kemajuan Indonesia di masa mendatang.
Nadiem juga meyakini semua orang mempunyai mimpi yang sama, yaitu bagaimana di masa depan semua pelajar, pendidik, dan setiap sekolah bisa merdeka untuk maju, terus berkembang.
“Terobosan-terobosan yang kami hadirkan hanya akan terasa dampaknya, jika semua terus bergerak serentak di jalan yang sama, menuju satu tujuan, yaitu pendidikan berkualitas untuk seluruh rakyat Indonesia,” pungkas Menteri Nadiem. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kurikulum Merdeka Bersifat Sukarela, Kepala Sekolah Jangan Merasa Ditekan
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Mesyia Muhammad