"Lha tadi (Rabu 25/11) malam saja, kesurupan masih terjadi
BACA JUGA: Rabies, Pasar Anjing di Bali Drop
Entah sampai kapan kejadian ini berakhirDiberitakan Radar Bromo sebelumnya, sepuluh hari terakhir warga Desa Jatirejo resah
BACA JUGA: Pasangan PNS Terlibat Video Mesum
Hampir setiap malam ada perempuan di desa itu yang mengalami kesurupanDalam keresahan ini warga sekitar memilih tidur di depan rumah dengan para tetangga
BACA JUGA: 24 Ton Gula Malaysia Diamankan
Kalau tidak, warga memilih begadangNah, kejadian ini ternyata tidak hanya melanda desa JatirejoTapi juga terjadi di tetangga desanya, yakni Desa Tambak.Isu yang berkembang di tengah warga, peristiwa ini dihubung-hubungkan dengan meninggalnya seorang warga setempat, Az, sepuluh hari laluKarena sejak meninggalnya Az itulah "teror" kesurupan bergilir terjadiAz disebut-sebut pernah memiliki ilmu pesugihan.
"Pasalnya setiap kali ada warga yang kesurupan, nama orang itu (Az) yang disebut-sebutSetiap beda orang yang kesurupan, nyebutnya pasti sama bahwa tubuhnya sedang dimasuki orang itu (Az)," kata salah satu warga Jatirejo yang kemarin ditemui koran ini.
Masruhi, warga sekaligus tokoh masyarakat Jatirejo membenarkan hal itu"Lha soalnya setiap kali ada kejadian, kok nama-nama itu yang disebutkan korban kesurupanEntah benar atau tidaknya," papar lelaki yang kemarin berpeci putih itu.
Keresahan warga ini mendapat perhatian Muspika LekokMereka turun tangan memberikan imbauan agar tidak mempercayai isu yang berkembangCamat Lekok Yuda Triwidia Sasongko bahkan mengatakan adanya kesurupan di Jatirejo dan Tambak adalah berita bohong"Terutama tentang isu yang berhembus (soal warga meninggal yang jadi penyebab kesurupan)," terang Yuda kemarin.
Menurutnya, masyarakat terlalu percaya dengan berita negatif dan terlalu gampang menyimpulkan masalahTentang warga yang sering tidur bareng, Yuda menyebutnya sudah biasa terjadi.
"Tapi kami sudah ambil tindakanSosialisasi kepada warga sudah kami lakukanBahkan tiap malam kami turun ke rumah warga untuk memberikan penjelasan, kalau kesurupan itu hanya karena pikiran warga," kata YudaPikiran kalut, jadi mudah terhasut dan terbawaSetiap kali turun muspika juga ikut menenangkan warga supaya kembali kepada kehidupan seperti biasa"Kami juga menghimbau agar tidak mempercayai isu tidak benar tersebutSebab cerita tentang Az tidak dapat dibuktikanJadi itu hanya pikiran warga yang kalut saja," tutur Camat Lekok(fun/aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 48 Ribu Guru di Riau Belum Sarjana
Redaktur : Auri Jaya