Terpaksa Tutup saat Lebaran Ketupat, Wisata Setigi Gresik Kehilangan Ratusan Juta Rupiah

Sabtu, 22 Mei 2021 – 19:51 WIB
Wisata Setigi yang ditutup dan dijaga petugas gabungan. Foto: Humas Wisata Setigi

jpnn.com, GRESIK - Wisata Selo Tirto Giri (Setigi) di Desa Sekapuk, Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur diperkirakan kehilangan ratusan juta saat tutup selama Lebaran Ketupat yaitu pada 19-20 Mei 2021. 

Kepala Desa Sekapuk Abdul Halim mengaku pihaknya mengalami kerugian yang cukup banyak. "Memang ada potensi yang hilang sekitar Rp200 juta lebih," kata dia, Jumat (21/5). 

BACA JUGA: Cerita Pemudik Kayuh Becak Masuk Tol Surabaya-Gresik

Halim yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Sekapuk itu mengatakan pihaknya harus menutup tempat wisata meski alami kerugian karena mendukung program pemerintah untuk menghentikan penyebaran laju Covid-19. 

"Daripada timbul klaster baru, meski dua hari kemarin adalah masa ‘panen’ bagi pengelola tempat wisata," ujar dia. 

BACA JUGA: Petrokimia Gresik Uji Coba Pupuk Phonska OCA di 15 Kecamatan

Libur selama dua hari itu rupanya banyak pengunjung yang masih datang dan merasa kecewa. Saat itu Setigi sedang dibersihkan dan disterilisasi para karyawannya. 

"Para karyawan juga memberikan sosialisasi kepada pengunjung yang terlanjur datang. Setelah diberi pengertian mereka memakluminya," jelas dia. 

BACA JUGA: Tak Hanya Becak, Sepeda Motor hingga Ontel Juga Sering Masuk Tol Surabaya-Gresik

Halim mengaku akan menyiapkan Agrowisata baru yang akan dinamakan Kebun Wisata Pak Inggih, dengan menghadirkan Kapal kargo di salah satu sudut lokasinya dan dinamakan ‘Bukan Kapal Nuh’ (BKN). 

"Kami juga merencanakan penginapan yang akan dibangun di BKN ini sehingga akan lebih eksklusif. Selama ini banyak pengunjung Setigi yang kesulitan mendapat penginapan di sekitar sini. Kami mohon dukungannya," kata dia. 

Sementara itu, kerugian akibat penutupan lokasi wisata pada Lebaran Ketupat juga dilakukan di Edu Wisata Lontar Sewu Desa Hendrosari, Menganti. 

Menanggapi hal itu, Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto mendukung upaya penutupan lokasi wisata untuk mencegah klaster baru Covid-19 dan akan terus mengawasi penerepan protokol kesehatan. 

Arief mengimbau, agar pengelola tempat wisata tetap mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. 

"Lakukan pembatasan terhadap pengunjung dan perhatikan jam operasional, jangan melewati batas waktu yang telah ditetapkan," tutur Arief. (mcr12/jpnn


Redaktur & Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler