jpnn.com, SIDOARJO - Terpidana Bom Bali, Umar Patek menjadi pusat perhatian saat mengikuti upacara peringatan hari lahirnya Pancasila di Lapas kelas I Surabaya di Porong, Kamis (1/6).
Penampilannya begitu mencolok dengan jenggot pirangnya yang khas. Begitunya pakainnya yang serbaputih.
BACA JUGA: Bung Karno: Masak Opo Bu? Oo, Sego Jagung, Aku Melok Mangan yo
Bersama dengan narapidana lainnya, Umar Patek menghormat. Umar Patek terlihat sigap.
berdiri di barisan depan di antara napi-napi yang lain. Umar pun tetap disiplin mengikuti upacara sampai upacara selesai.
BACA JUGA: Bang Ara Ajak Pendukung Pancasila Berani Bersuara
Kalapas Kelas I Surabaya di Porong Riyanto mengatakan napi terus didorong menumbuhkan jiwa persatuan dan kesatuannya.
Perlakuan itu dilakukan kepada semua napi, tidak terkecuali napi teroris.
BACA JUGA: Pancasila Sebagai Warisan Luhur Budaya Bangsa
“Kali ini Umar Patek kembali menunjukkan jiwa nasionalismenya dengan mengikuti upacara hari lahirnya Pancasila,” terangnya.
Sebelumnya, Umar Patek ini juga telah mengikuti kegiatan upacara di Lapas kelas I Surabaya di Porong, pada peringatan HUT RI tahun 2016 lalu.
Bahkan, napi yang khas dengan jenggotnya tersebut didaulat sebagai pengibar bendera merah putih.
Riyanto menjelaskan napi yang mengikuti upacara merupakan bentuk kesadarannya sendiri. Hal tersebut sebagai bentuk pembinaan agar jiwa nasionalisme terus tumbuh. “Kami tidak memaksa, apalagi ini saat bulan puasa. Namun beberapa napi menyadari tentang nasionalisme,” jelasnya.
Menurutnya, Umar Patek memahami tentang Pancasila. Saat masih sekolah di salah satu SMA di Jawa Tengah, dia sering mengikuti lomba cerdas cermat Pedoman, Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4).
“Dia juga sering juara. Hanya arah pemikirannya yang telah dimanfaatkan orang yang tidak bertanggungjawab,” pungkasnya. (vga/jee)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saat Pengibaran Merah Putih, Puluhan PNS Duduk Berteduh
Redaktur : Tim Redaksi