jpnn.com, BANYUASIN - Kabar duka meninggalnya Bripda Azan Fikri membuat orang tua dan keluarga yang tinggal di Kelurahan Sterio, Kecamatan Banyuasin III, Sumsel, sangat terpukul.
Keluarga korban tak menyangka, jika kepergian anak bungsu dari empat saudara itu mengakhiri hidupnya dengan jalan pintas yang diduga tewas akibat bunuh diri.
BACA JUGA: Beginilah Kronologis Bripda Azan Tembak Kepala Sendiri
Padahal diketahui, Azan Fikri ini akan menuju ke jenjang pernikahan, sebab pada 17 September 2017 kemarin telah melamar Resi.
“Ya, kami (keluarga) tak menyangka kalau keponakan kami telah meninggal dunia. Tapi kami pihak keluarga masih belum tahu motif kematian dia, kami serahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian,” kata Sarkoni, kerabat korban ditemui di rumah duka, kemarin.
BACA JUGA: Usai Antar Calon Istri, Bripda Azan Tembak Kepala Sendiri
Sementara itu, ayah korban Abdullani tampak terpukul atas kepergian putra bungsunya.
“Ini sudah takdir, kami keluarga sudah ikhlas melepas kepergiannya,” ucapnya singkat sambil meninggalkan awak media yang datang berkunjung.
BACA JUGA: Jeriken Berisi Minyak Disambar Percikan Konsleting Arus Pendek, Rumah Fauzi pun Ludes
Informasi lainnya, Bripda Azan Fikri pada Minggu (8/10) menemui Resi di Dusun VI Rawa Bening. Korban dan calon istri sempat menghadiri resepsi pernikahan di Palembang.
Usai menghadiri hajatan, korban bersama sang pujaan hati langsung beranjak dari Palembang menuju Sungai Lilin menggunakan kendaraan pribadi jenis Honda Mobilio hitam BG 1652 JF.
Pada pukul 23.00 WIB, korban berhenti di rumahnya Lilin Asri samping Pom Bensin Kelurahan Sungai Lilin Jaya. Kemudian tidak berselang lama Pukul 23.30 WIB korban mengantar Resi ke rumahnya di Desa Rawa Bening dan sempat bertemu dengan ibu calon mertua, Resti Darlina.
Tidak lama, korban pun berpamitan untuk kembali ke Sungai Lilin.
Kapolres Banyuasin, AKBP Yudhi Surya Markus Pinem SIk melalui Kasubbag Humas, AKP Ery Yusdi membenarkan adanya kejadian itu. Kata dia, saat ini kasus tersebut tengah ditangani pihak kepolisian.
“Jasad korban saat ini sudah dibawa ke RS Bhayangkara Palembang, nah motifnya masih didalami,” katanya. Berdasarkan pantauan, sejumlah anggota kepolisian dari Polres Muba dan Polres Banyuasin ikut mengiringi jenazah ke Instalasi Forensik RS Bhayangkara Palembang.
Dokter Forensik RS Bhayangkara Palembang Kompol Mansuri mengatakan, jenazah korban tiba di kamar mayat sekitar pukul 13.00 WIB. Pihaknya belum dapat menyebutkan penyebab kematian korban karena menunggu hasil visum.
“Baru tiba dan bakal diperiksa dulu. Kita nunggu permintaan penyidik apakah diautopsi atau tidak,” ungkap Mansuri.
Kabid Humas Polda Sumsel, AKBP Slamet Widodo menyebutkan, pihaknya belum mengetahui secara pasti motif yang melatarbelakangi kejadian tersebut.
“Penyelidikan masih dilakukan Polres Banyuasin dan Propam Polda. Setelah ada laporan hasil penyelidikan, baru bisa diketahui motifnya,” tukas Slamet. (SAF/BUD/JAN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Pemeras Ketua Kelompok Tani Itu Ternyata Konsumsi Sabu
Redaktur & Reporter : Budi