JAKARTA - Sekretaris Direktorat Jendral (Sesditjen) Pembinaan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (P2KT) Kemenakertrans, I Nyoman Suisnaya, membantah anggapan uang suap Rp 1,5 miliar dari kuasa PT Alam Jaya Papua, Dharnawati akan diserahkan ke Menakertrans Muhaimin IskandarNyoman yang menjadi salah satu tersangka suap setelah ditangkap tangan oleh KPK itu justru menegaskan bahwa uang itu tidak ada kaitannya sama sekali dengan Muhaimin
BACA JUGA: Dua Tim Evakuasi Pesawat NBA
"Gak ada hubungannya," ujar Nyoman selepas menjalani pemeriksaan di KPK, Jumat (30/9)
Nyoman justru menduga, kemungkinan Muhaimin akan ditanyai seputar surat-surat yang diteken menteri yang juga Ketua Umum Partai Kebangitan Bangsa (PKB) itu
BACA JUGA: Kemenkominfo Letoi Hadapi Pengusaha Media
"Kalau Pak Iimin mungkin diminta menjelaskan beberapa surat yang sudah diteken," kata Nyoman.Dalam pemeriksaan hari ini, Nyoman mengaku diperiksa perihal dokumen tentang perencanaan anggaran
Sementara saat ditanya apakah Nyoman merasa dikorbankan, dengan tegas ia menampiknya
BACA JUGA: SBY: Program Perubahan Iklim Banyak Masalah
Ia justru mengaku khilaf"Ya biasalah, manusiawi ada salahnyaDalam prosedur, ada kesalahan," pungkasnya.Seperti diketahui, Nyoman dan anak buahnya yang bernama Dadong Irbarelawan ditangkap oleh KPK menjelang lebaran laluKeduanya diduga menerima suap Rp 1,5 miliar dari kuasa direksi PT Alam Jaya Papua, DharnawatiKetiganya kini sudah menjadi tersangka dan ditahan KPK.(ara/jpnn)ââ¬Â¨
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkeu Akan Penuhi Panggilan KPK
Redaktur : Tim Redaksi