Tersangka Demo Maut Sumut Menangis di Sel

Jumat, 06 Februari 2009 – 06:51 WIB
MEDAN - Nasi sudah menjadi bubur dan penyesalan pun tiada gunaItulah yang dialami G.M

BACA JUGA: Tragedi Medan Bukti Teror Berbaju Politik

Candra Panggabean cs, yang menjadi tersangka kasus demo maut yang merenggut nyawa Ketua DPRD Sumut Abdul Azis Angkat, Selasa (3/2) lalu.

Rasa penyesalan itu tampak saat mereka digiring ke sel tahanan Poltabes Medan Kamis (5/2)
Candra Panggabean bersama tersangka lain, Viktor Siahaan, Burhanuddin Rajagukguk, Datumira Simanjuntak, Gelmok Samosir, Jon Haidir Samosir, dan Parles Sianturi saling berpelukan sembari meneteskan air mata

BACA JUGA: Copot Kapoltabes, Kapolri Tunggu Laporan Irwasum

Mereka terlihat menangis terisak.

Mereka tak lagi berjas dan berdasi, seperti saat baru ditangkap di Hotel Grand Antares, Medan, Selasa sore lalu
Pakaian kebesaran mereka kini berubah

BACA JUGA: Patroli KPLP Tangkap Kapal Bajakan

Mereka kini mengenakan celana ponggol dan baju biru yang pada bagian belakangnya tertulis ''Tahanan Poltabes Medan''Wajah yang biasanya tampak gagah kemarin terlihat layuSatu per satu dibariskan, kemudian diberi tanda pengenal tahananMereka kemudian difoto oleh petugas.

Pelukan dan tangis itu sempat menjadi tontonan para pengunjung dan tahanan lainSambil mencium pipi kanan-kiri, mereka saling menenangkan, "Sabar ya."

Usai acara tangis-tangisan, keempat pentolan aksi, Candra Panggabean, Viktor Siahaan, Burhanuddin Rajagukguk, dan Datumira Simanjuntak, duduk sejajar di kursi panjang dari kayu yang tersedia di luar Ruang Tahanan MapoltabesCandra Panggabean lebih banyak menundukkan kepalanya.

Keresahan hati mereka sedikit terobati begitu sanak keluarga mereka datang menjengukTangisan pun kembali mewarnai kunjungan ituCandra memilih duduk paling sudut, sehingga luput dari pantauan wartawan.

Sementara itu, Datumira tampak menggendong seorang bayiDatumira masih sempat melemparkan senyum, melambaikan tangan, dan bertegur sapa dengan wartawan koran iniProfesor yang dikenal vokal itu terlihat lebih santun di dalam sel"Saya nggak berani memberi komentar karena tak diberi izinLebih baik wawancara kepada pengacara kami saja," ujarnya saat ditanya tentang kasus yang dialaminyaSelanjutnya, dia didekati seorang anggota keluarga dan ditarik ke tempat duduk.

Lain lagi dengan Viktor SiahaanWartawan senior yang memiliki suara besar itu memilih berdiam diriTak sepatah kata pun terdengar darinyaBegitu juga dengan Burhanuddin Rajagukguk, yang sebelumnya terlihat garang sewaktu digiring ke Mapoltabes, kini lebih banyak tersenyum saat ditanya wartawan.

Pengawasan berlapis diberlakukan kepada merekaSelain petugas sabhara, provos polisi ikut memantau"Semua tahanan yang dijenguk harus dicatat," perintah seorang provos kepada petugas jaga"Tahanan mereka (Candra cs), dipisahkan," jelas polisi bertubuh jangkung itu.

Candra ditempatkan di blok F, ruang penjara yang paling tenang di antara ruang tahanan lainBurhanuddin Rajagukguk di blok E, Datumira di blok B, Parles Sianturi di blok C, satu sel dengan Jon Haidir SamosirSedangkan Gelmok dan Viktor Siahaan berada di blok D.

Seperti diberitakan, Selasa lalu terjadi unjuk rasa anarkis di gedung DPRD SumutPendemo yang menuntut pembentukan Provinsi Tapanuli (Protap) bertindak brutal dengan merusak fasilitas dewan dan memukuli Ketua DPRD Sumut Abdul Aziz AngkatKetua DPRD pun akhirnya meninggal dunia.

Hingga kemarin, polisi telah menahan tujuh orang dan menetapkannya sebagai tersangkaMereka dianggap sebagai tokoh di balik unjuk rasa maut tersebut(wan/jpnn/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berbuat Mesum, Dua Jaksa Kena Sanksi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler