Tersangka Korupsi Transjakarta: Saya Kerja untuk Pak Jokowi

Rabu, 17 September 2014 – 21:00 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Tersangka dugaan korupsi pengadaan Bus Transjakarta tahun anggaran 2013 bekas Kepala Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Udar pasrah ditahan Kejaksaan Agung, Rabu (17/9). Tanpa bisa berbuat banyak, Udar pun harus mengikuti proses hukum yang dijalani tersebut.

Sebelum masuk ke mobil tahanan, Rabu (17/9) malam Udar sempat memberikan komentarnya kepada wartawan.

BACA JUGA: DKPP Pecat Tiga Komisioner KPU Maros

"Terima kasih Pemprov DKI yang telah memberikan penghargaan kepada saya," kata Udar kepada wartawan di Kejagung, Rabu (17/9).

Dia merasa sebagai Kepala Dishub DKI Jakarta sudah betul-betul bekerja keras membantu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjalankan segala program pembangunan.

BACA JUGA: Pemerintah Fasilitasi Kepulangan Jenazah Dubes RI untuk Aljazair

"Saya ini kepala dinas yang betul-betul kerja keras membantu gubernur melaksanakan program pembangunanya," ungkap Udar.

Tugas yang dijalankan Udar itu salah satunya adalah membangun transportasi dengan melakukan pengadaan Bus Transjakarta. Bagi Udar, ini bukan program yang mudah. "Bangun Busway, itu bukan program yang mudah," katanya.

BACA JUGA: Menag Serahkan Putusan PPP pada Kemenkum HAM

Pertama, kata dia,  sudah ada aturan-aturan semisal harus memakai Bahan Bakar Gas. Nah, dengan memakai BBG itu maka tidak semua peserta bisa ikut tender. "Itu sudah dicurigai kita mengendalikan, tidak begitu" kata Udar. "Kedua, bahwa program waktu singkat, jumlah (pengadaannya) besar," timpalnya.

Udar berharap mendapat dukungan dan perlindungan dari Pemprov DKI  Jakarta. Karena ia merasa sebagai  pegawai yang benar-benar bekerja untuk memajukan DKI.

Dia pun membantah melakukan manipulasi-manipulasi persyaratan. Bahkan, dia sudah berniat untuk menyelesaikan segala sesuatunya dengan perdata. "Tapi, inilah yang kami dapat," lirihnya.

Udar menginginkan Kejagung juga berlaku adil kepadanya. Sebab, Udar mengaku apa yang dilakukannya itu benar-benar untuk Pemprov DKI. "Tidak ada sama sekali untuk kepentingan pribadi. Tidak ada sedikitpun uang yang saya ambil. Tidak ada sedikitpun keinginan kita untuk merekayasa," papar Udar.

Apakah rela ditahan? Udar mengaku hanya mengikuti saja proses hukum. Tapi, ia kembali meminta bantuan Pemprov DKI. "Kami mengikuti. Oke saya jalani. Saya ingin Pemprov DKI ini membantu. Saya bekerja untuk Pak Jokowi," kata Udar.

Lihat saja, kata dia, berapa kali saat menjabat Kadishub meresmikan busway yang semua itu untuk mengejar supaya program transportasi jalan. "Tapi, ada kesandung sedikit yang karat, kenapa ini jadi di balik saya jadi tersangka kemudian kemudian jadi tahanan. Tolonglah kami," papar Udar.

Saat ditanya apa peran Jokowi dalam kasus ini Udar menjawab diplomatis. "Bahwa saya adalah kadishub. Pimpinan saya adalah Gubernur DKI," katanya.

Menurutnya,  dalam setiap program ada rapat koordinasi. Nah di rakor itu Udar mengaku selalu melaporkan setiap program yang dijalani. "Dalam setiap program ada laporan tertulis. Bahkan untuk bis yang berkarat saya ingin penyelesaian, saya sudah lapor," paparnya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PKB Desak Kemenag Tarik Buku SKI dari Peredaran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler