jpnn.com - JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly merasa gerah dengan munculnya surat kaleng yang menyebutnya mencampuri proses sidang gugatan praperadilan Komjen Budi Gunawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Salinan surat kaleng yang menyeret nama Yasonna dalam proses sidang praperadilan BG -inisial untuk Budi Gunawan- itu juga beredar di kalangan wartawan.
Karenanya, menteri yang juga politikus PDIP itu melapor ke Presiden Joko Widodo untuk memberikan klarifikasi. "Saya sudah lapor ke presiden. Itu (surat kaleng, red) nampaknya enggak bener aja. Orang enggak ada nama penulisnya," ujar Yasonna usai bertemu presiden di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis, (12/2).
BACA JUGA: Berharap Penyerang Adz-Dzikra tak Ditunggangi Organisasi Tertentu
Yasonna menambahkan, presiden juga menganggap surat kaleng itu tidak masuk akal. Apalagi, pengirim surat itu tidak menampilkan identitasnya sehingga diyakini hanya akal-akalan pihak tertentu.
"Kalau kita layani surat kaleng itu matilah kita tiap hari nanti. Coba lihat dulu saya ada gerakan enggak pergi ke pengadilan, pergi ke mana, jumpa ketua pengadilan. Nggak pernah! Kita enggak tahu apa-apa soal praperadilan. Hebat banget gua," katanya sambil tertawa.
BACA JUGA: Ingin Permudah TKI, Terapkan Sistem KTKLN Elektronik
Bekas anggota Komisi III DPR itu juga menganggap surat kaleng yang menyudutkannya itu sebagai bentuk adu domba untuk memperkeruh hubungan pemerintah dengan KPK dan Polri. Oleh karena itu, ia tak mau terpengaruh.
"Ini kan ada orang mancing di air keruh. Urusan gua juga banyak. Enggak tahu kita soal praperadilan. Urusan Labora Sitorus aja belum beres," tandas Yasonna.(flo/jpnn)
BACA JUGA: Dokumen Kasus BG Diduga Bocor, Propam Periksa Suhardi Alius
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berkas Penyidikan Kasus Lahan KAI Segera Kelar
Redaktur : Tim Redaksi