Tersisa Dua, Bawa Tujuh Senjata

Perburuan Perampok ATM

Senin, 27 September 2010 – 06:16 WIB
MENINGGAL: Seorang tersangka Hendra meninggal menjelang dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumbar, Sabtu (25/9). (Foto Sy Ridwan/Padang Ekspres)

PADANG -- Tim gabungan Brimob, Densus 88 Polda Sumbar, dan Polresta Bukittinggi sampai tadi malam (26/9) masih terus memburu dua perampok tiga Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Kampus I Universitas Bung Hatta (UBH) Padang, ke dalam hutan lereng Gunung SinggalangDua perampok yang diketahui bernama Iwan dan Rahman ini, memang membuat cemas

BACA JUGA: Agam Siaga I

Sebab, menurut rekan mereka yang ditangkap, Iwan dan Rahman membawa tujuh pucuk senjata: tiga pistol jenis Baretta, empat laras panjang.

Sementara itu, dari enam perampok yang dibekuk setelah kontak senjata di Nangguak Batu, Kenagarian Pakan Sinayang, Kecamatan Banuhampu, Agam, Sabtu (25/9) siang, hanya tersisa hidup dua orang
Selebihnya tewas: dua ditembak mati di tempat penangkapan, lainnya meninggal di perjalanan dari Agam ke Padang, dan di Rumah Sakit Bhayangkara

BACA JUGA: Ngaku Intel Mabes, Peras Ibu Rumah Tangga



Mereka yang ditembak mati bernama Pak De, asal Lampung, dan Bento asal Pariaman
Sudirman, dan Hendra, keduanya asal Jambi, tewas dalam perjalanan, dan saat dirawat

BACA JUGA: Usai Dipukuli, Gadis Idiot Diperkosa

Salah seorang perampok, Ihsan atau lengkapnya M Ihsan Gapar, kemarin sudah mulai membaikLuka tembaknya tidak begitu parahSedangkan Khairil, asal Pekanbaru, Riau masih menjalani perawatan.

"Empat pelaku perampokan yang tewas belum dijemput keluarganya, dan masih ada ruang mayat Rumah Sakit Bhayangkara Padang," kata Wakapolresta Padang AKBP Wisnu HandokoPolisi, kata Wisnu juga agak kesulitan menelisik alamat pelakuSebab di tubuh para perampok memang ada sejumlah identitasTapi, polisi masih meragukan keasliannya"Belum ada yang dikembalikan kepada keluarganya, kita masih mencari alamat keluarga pelaku yang meninggal," jelas Wisnu Handoko.


Ihsan, mulai pagi kemarin sudah dinterogasi oleh penyidik Polresta PadangDari mulut Ihsan terungkap bahwa kelompoknya, juga terlibat dalam empat aksi perampokan ATM di PadangEmpat perampokan itu adalah ATM BNI di Akper Siteba Desember 2009, dua ATM BNI di Kampus Unand Maret 2010, dan percobaan pembobolan ATM Mandiri di Jalan Jhoni Anwar Lapai Agustus 2010

Sebelum di UBH, mereka juga berhasil membobol mesin ATM Mandiri di dekat Telkom pada Agustus 2010"Tapi kata Ihsan, ketika beraksi di empat perampokan sebelumnya, ada juga kelompok lain yang bergabung dengan merekaUangnya, untuk kebutuhan keluarga, dan foya-foya," ujar WisnuKini polisi juga mulai menelusuri kelompok yang bergabung tersebut

Soal keterkaitan kelompok perampok ini dengan teroris yang menyerang Polsek Hamparan Perak, Sumut, kata Wisnu belum ada indikasinyaIhsan, ulas Wisnu, juga mengatakan tak tahu-menahu dengan teroris tersebutNamun, kelompok ini sebelum bergerak memang tinggal bepencarAda yang tinggal di Lampung, Jambi, dan Pekanbaru, Riau"Kalau ada rencana, mereka saling menghubungi dan berkumpul di rumah Rahmat di Desa Pauh Timur, Kecamatan Pariaman Utara, Pariaman," ujar Wisnu

Rahmat, yang sebelumnya menyerahkan diri ke polisi atas bujukan Kepala Desa Pauh Timur, Pariaman juga sudah diperiksa di Maporesta Padang, kemarinKepada polisi Rahmat mengaku tak ikut serta dalam perampokanTapi dia menyebutkan memang menerima imbalan, setelah aksi perampokan berhasil"Dia (Rahmat) cuma sopir angkutan umum, dan rumahnya dipinjam untuk berkumpulWalau begitu kita masih memeriksanya," ujar Wisnu

Kemungkinan, pertemuan anggota kelompok perampok ini diatur oleh adik Rahmat, yang bernama Iwan--saat ini sedang diburu di lereng Gunung SianggalangIni juga sejalan dengan keterangan warga dan Kepala Desa Pauh Timur SuhermanBahwa Iwan lah yang sering membawa rekan-rekannya--yang kemudian diketahui merampok--ke rumah Rahmat"Jadi memang setiap rencana perampokan, dimatangkan dulu di rumah Rahmat, yang dijadikan sebagai markas," jelas Wisnu

Ketika menyerahkan diri, Sabtu sore, Rahmat sebetulnya tidak ikut kabur bersama perampok ke Gunung SinggalangTapi dia melarikan salah satu mobil yang digunakan oleh perampok, dan hanya berputar-putar dui Kota PariamanMobil Toyota Avanza Silver bernomor polisi BA 2620 UL yang dipakai Rahmat itu, sudah dibawa ke Mapolresta PadangSebelumnya polisi juga telah mengamankan satu Toyota Avanza silver bernomor polisi BM 1283 QH.

"Sejauh ini bukti-bukti dan keterangan yang kita himpun di lapangan mulai klop dengan keterangan IhsanPerampok yang beraksi hanya delapan orang, menggunakan dua mobil AvanzaJadi sejauh ini, memang tak ada pecahan kelompok ini yang lolos dari hadangan kita, ke Pekanbaru atau ke daerah lainnya," tutur Wisnu.

Di Polresta Pariaman, polisi masih menahan Suardi alias Ari dan dua pekerja bengkel, yang sebelumnya dibekuk di rumah RahmatAri--pekerja di rumah Rahman--juga sempat dibawa tim Densus 88 Polda Sumbar sebagai penunjuk jalan memburu perampok yang lari ke lereng Gunung Singgalang.

Pada kesempatan yang sama, Wisnu menjelaskan, tim Densus 88 Mabes Polri, batal ke PadangSebelumnya dijadwalkan tim polisi pemburu teroris ini tiba di Padang, pagi kemarin"Jadi Densus 88 hanya minta alat komunikasi perampok berupa HandphoneTadi (kemarin pagi) sudah kita kirim," kata Wisnu.

Rencananya, dokumen percakapan dan semua informasi di Handphone perampok akan dibongkar Densus 88Ini ditujukan untuk menelisik jaringan perampok ini, dan indikasi keterkaitan mereka dengan teroris di Sumut"Isi alat komunikasi itu akan diperiksa Densus 88Jadi informasi apa yang ada di alat itu, tentu Densus 88 pula yang akan mengungkap," ujar mantan Kapolres Padangpariaman ini

Sebelumnya sempat beredar informasi, kelompok perampok ini tidak bekerja sendiriMereka diduga punya jaringan yang lebih besarDugaan paling gawatnya, mereka merupakan jaringan terorisAsumsi ini didukung dengan aksi mereka yang terbilang rapiMereka bergerak dengan cepat, dan memakai senjata api: pistol jenis Baretta dan laras panjang

Dalam drama penangkapan di lereng Gunung Singgalang, Banuhampu Agam, polisi menyita dua pucuk pistol jenis Baretta, 15 butir amunisi aktif, 3 selongsong peluru, dan uang tunai sekitar Rp217 jutaDua perampok yang masih diburu, bahkan menenteng tujuh pucuk senjataHingga kemarin, polisi belum mau mengungkap asal senjata perampok tersebutTapi, polisi tak membantah bahwa senjata itu bukan rakitan"Kita masih menyelidiki, dan menggali dari keterangan IhsanCuma yang pasti senjata yang kita amakan bukan senjata resmi yang dipakai TNI atau Polri," tandas Wisnu.  

Di lokasi penangkapan perampok Sabtu (26/9), di Kenagarian Pakan Sinayan, Kecamatan Banuhampu, Agam, hampir seluruh anggota Polres Bukittinggi bersiaga penuhTim Polres bergabung dengan Brimob dan Densus 88 Polda SumbarSemua akses pintu masuk Banuhampu sudah ditutupSejumlah tim polisi juga menyisir lereng Gunung SinggalangSebagian lagi melakukan razia di jalan-jalan.  

Kapolres Bukittinggi AKBP Wisnu Andayana yang memimpin pengejaran mengaku belum punya target kapan pencarian dihentikanIa hanya mengatakan, target polisi adalah menangkap kedua perampok yang tersisa"Kita akan terus mencari, sampai perampok itu tertangkapKalau tidak keselamatan warga juga terancamInformasinya mereka membawa tujuh pucuk senjata," kata Wisnu Andayana

Kemarin polisi tak hanya bekerja sendiriPara tokoh masyarakat, dan pemuda setempat juga diminta mencari informasi dan bersiagaMenurut Kapolres, perampok tak akan bisa lari jauhSebab, mereka tak menguasai medan lereng Gunung Singgalang"Kita yakin kalau dua perampok yang masih berada di dalam hutan tidak akan bisa lama bertahanSebab semenjak Sabtu malam dan Minggu (26/9) siang, lokasi sekitar penangkapan diguyur hujan yang sangat lebatApalagi di lereng Gunung Singgalang udaranya sangat dinginDiharapkan nanti mereka akan menyerahkan diri," harap Kapolres.

Sejalan dengan itu beberapa ATM di Bukittinggi dikawal ketat oleh polisiSelain itu, anggota polisi di semua Mapolsek jajaran Polres Bukittinggi, dibekali dengan senjata lengkap laras panjang semi otomatisDi Agam sejumlah personil Polres Agam juga berjaga-jaga, khususnya di Kecamatan Tanjung Raya, dan MalalakJalur ini merupakan salah satu pintu ke luar masuk ke Gunung Singgalang.

Seperti berita Pos Metro Padang (grup JPNN) kemarin, perampokan terjadi sekitar pukul 04.00 WIB, Sabtu (25/9) di kawasan Kampus I UBH, Ulakkarang, PadangPara perampok yang menggunakan dua mobil Toyota Avanza menggasak tiga ATM, masing-masing ATM Bank Nagari, ATM Bank Bukopin, dan ATM BNIDari ATM Bank Bukopin perampok mengeruk Rp172 juta, dan dari ATM Bank Nagari Rp200 juta

Sementara ATM BNI memang dalam keadaan kosong, tak berisi uangUntuk melancarkan aksinya, perampok yang menutup wajahnya dengan sapu tangan dan memakai topi ini, juga menyekap tiga satuan pengaman (Satpam) Kampus UBHDua mahasiswa yang tidur du Mushala kampus tak jauh dari ATM, juga disekapPerampok menurut Satpam, membawa senjata api: pistol dan laras panjang(hsb/wan/f)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Oknum Mengaku dari BIN Ancam Bunuh Jurnalis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler