jpnn.com - Tertawa sebagai ekspresi sebuah kegembiraan disebutkan bisa memberikan efek positif bagi tubuh, seperti mengurangi tingkat stres. Namun hati-hati, jika berlebihan, tertawa justru bisa berisiko negatif bagi kesehatan.
Untuk membuktikannya, para peneliti meninjau studi tentang tertawa yang diterbitkan antara tahun 1946 hingga 2013. Dari hasil tinjauan tersebut, mereka menemukan banyak bukti bahwa tertawa memberi pengaruh yang sangat baik, di antaranya meningkatkan fungsi pembuluh darah dan mengurangi kekakuan arteri. Dua hal ini diketahui merupakan faktor risiko untuk serangan jantung.
BACA JUGA: Kepribadian Bisa Dilihat Dari Postingan Facebook
Sebuah studi lain juga menemukan bahwa mereka yang sering tertawa memiliki penurunan risiko penyakit jantung koroner dan menjaga tubuh tetap langsing. Sebuah studi yang dilakukan di tahun 2006 menunjukkan bahwa 10 hingga 15 menit tertawa per hari dapat membakar hingga 40 kalori.
Studi lain yang diterbitkan pada tahun 2011 juga menemukan adanya manfaat lain dari tertawa, yaitu melepaskan hormon endorfin sehingga mampu meningkatkan toleransi seseorang terhadap rasa sakit. Namun dalam kasus yang jarang terjadi, tinjauan tersebut juga menemukan bahwa tertawa bisa menjadi sesuatu yang berisiko.
BACA JUGA: Rahasia Kecil Membuat Istri Puas di Ranjang
Para peneliti menyebutkan adanya kasus seorang wanita yang mengalami stroke setelah tertawa terbahak-bahak non-stop selama tiga menit. Beberapa orang lain juga diketahui tidak sengaja menghirup benda asing saat tertawa, seperti yang dialami oleh Christin Rivas (14). Gadis ini harus menjalani operasi setelah tertawa dan tidak sengaja menelan kelereng magnet.
Studi lain menyebutkan adanya risiko lain yang mungkin muncul akibat tertawa berlebihan, salah satunya dapat membuat rahang terkilir. Dan seperti batuk atau bersin, tertawa juga berpotensi untuk menyebarkan penyakit menular.
BACA JUGA: Kanker Tumbuh Lebih Cepat di Suhu Dingin
"Tinjauan kami membantah adanya teori yang menyebutkan bahwa hanya manfaat baik yang bisa muncul akibat tertawa," kata para peneliti dari City Hospital Birmingham, Inggris, seperti dilansir laman Livescience.
Meskipun demikian, bukan berarti mulai saat ini anda tak bisa tertawa. Yang perlu diingat adalah ekspresi ini akan tetap memberi pengaruh positif dan sangat baik terhadap kesehatan tubuh, selama dilakukan dalam batas kewajaran dan tidak berlebihan.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Susu Bayi Dengan Kadar Aluminium Tinggi
Redaktur : Tim Redaksi