JAKARTA - Laut dan terumbu jadi isu penting dunia dalam penyelenggaran Konferensi Kelautan Dunia atau World Ocean Conference (WOC) di Manado pada 11-15 Mei mendatangPenegasan tersebut disampaikan Sesmenko Kesra Dr Indroyono Susilo dalam konferensi pers persiapan pelaksanaan WOC 2009, Kamis (29/1).
“Saya berharap WOC 2009 ini dapat diwujudkan dalam Manado Ocean Declaration (Deklarasi Kelautan Manado)
BACA JUGA: KPK Cokok 6 Pegawai Depnakertrans
Karenanya laut harus berperan mengurangi dampak perubahan iklim dan bisa menjadi isu dunia,” ujar Indroyono yang juga sekretaris panitia WOC 2009.Saat CP-13 UNFCCC di Bali pada Desember 2007, lanjutnya, isu kelautan sangat minim dibahas
BACA JUGA: Audit Upah Pungut Baru di 240 Daerah
Dengan perubahan iklim yang berlangsung sekarang ini, bisa dilihat gelombang laut yang tinggi.“Apa yang terjadi bila bumi makin panas, es di Kutub Utara dan Selatan mencair
BACA JUGA: MK Tolak Gugatan Terpidana KDRT
Itu sebabnya saat pelaksanaan WOC mendatang, isu kelautan harus lebih ditonjolkan,” tukasnya.WOC 2009 meliputi beberapa kegiatan kelautan internasional, yaitu Amanat 63rd UN General Assembly 2008: OMNIBUS Resolution on Ocean and Low of the SeasKedua, Coral Trangle Iniative (CTI) Summit, 15 Mei 2009Ketiga, implementasi APEC Sydney Declaration, September 2007Kegiatan berikutnya adalah SAIL BUNAKEN 2009, 12 – 20 Agustus 2009 sebagai implementasi Hasil WOC 2009 melalui Parade Kapal Layar Tiang Tinggi dan Parade Kapal Perang Manca Negara, beserta 7000 pelaut dunia selama 8 hari di Manado, sekaligus Sulut tujuan wisata dunia.
Dalam penyelenggaraan WOC di Manado yang berlangsung 11 – 15 Mei 2009 dengan agenda Simposum Iptek kelautan internasional, Pameran Internasional Iptek dan Industri BahariPameran ini direncanakan di Grand Kawanua Convention Center yang akan diikuti oleh 200 peserta dan disediakan panggung terbuka World Ocean FestivalDalam Pameran tersebut diupayakan Openship Parade di Pantai Boulevard oleh Kapal Riset USA: OKEANOS EXPLORER dan Kapal Riset Baruna Jaya BPPT dan LIPI.
Lebih lanjut Indroyono menyatakan bahwa dunia melalui Global Environmental Facility (GEF) berkomitmen menghibahkan dana sebesar US$ 250 juta kepada enam negara yang masuk dalam Coral Trangle Initiative (CTI); Indonesia, MalaysiaFilipina, Papua Nugini, Timor Leste, dan Kepulauan Solomon.
Sementara itu Peneliti dari Badan Riset Kelautan dan Perikanan Deklarasi Kelautan Manado (DKP), Tony Wagey dalam kesempatan yang bersamaan mengatakan draf DKP sudah pada tahap penyelesaian dan sedang disosialisasikan kepada 122 negara yang akan hadir dalam WOC tersebutDraf tersebut berisi langkah dunia untuk mengoftimalkan fungsi laut dan terumbu karang(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aktivis Pemberdayaan Masyarakat Luncurkan Novel
Redaktur : Tim Redaksi