BACA JUGA: Megawati-Sultan Cuma Pemimpin Simbolik
Sebut saja, Ayat-ayat Cinta dan Laskar Pelangi yang sudah difilmkan dan meraup untung miliaran Rupiah itu.Belum habis masa edar kedua novel hebat itu, para penikmat novel di Indonesia bakal kembali disuguhi karya yang tak kalah apik
BACA JUGA: Boni: SBY Ibarat Supir Bajaj
Sesuai dengan judulnya, serenade sendiri diambil dari kata bahasa Inggris yang berarti nyanyian atau senandung, novel ini bercerita tentang senandung dua cinta yang menyelimuti Hening, tokoh utama dalam cerita tersebut.
Sebagai mana penulisnya, Hening merupakan penjelmaan seorang wanita yang dulunya bekerja sebagai wartawan tapi kemudian merubah haluan profesinya menjadi aktivis pemberdayaan masyarakat
Ade Nastiti yang dihubungi JPNN, Kamis (29/01) mengakui bahwa setting cerita tentang aktivis perempuan yang berjuang sebagai fasilitator masyarakat merupakan konsep yang baru dan segar.
“Serenade Dua Cinta adalah cerita khas manusia Dunia Ketiga yang hidup di persimpangan
BACA JUGA: Tidak Kooperatif, Billy Dituntut Empat Tahun
Semacam occident-orient di mana nilai-nilai, tradisi dan keyakinan lokal-ketimuran harus berhadapan dengan nilai-nilai dan ide-ide global,” terang Ade Nastiti berpromosi.Ditambahkan, kelebihan novel ini disajikan dalam dialog-dialog tentang isu-isu developmentalism, environmentalism, gender, kemanusiaan, filsafat, teologi sampai masalah praktis seperti korupsi dan poligami“Semuanya dibalut dalam konteks kerumitan lokal khas Indonesia semacam kesukuan, adat istiadat, kekeluargaan, serta relijiusitas,” kata wanita yang sehari-hari beraktivitas sebagai Program Planning and Liaison Manager di Partnership for Governance Reform ini.
Sementara itu, Sekjen Asosiasi Pelaku Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (APPMI), Grace M Palayukan menyebutkan bahwa novel Serenade Dua Cinta merupakan gambaran perjuangan para aktivis pemberdayaan masyarakat di daerah yang sangat menantangSehingga diharapkan menjadi inspirasi bagi para fasilitator di seluruh Indonesia.
”Sebuah kisah pencarian dan cinta seorang Hening di tengah perjuangan memberdayakan masyarakatnya dan kecantikan salah satu panorama di wilayah timur IndonesiaInspirasi bagi para fasilitator masyarakat di seluruh negeri,” kata Grace.
Peluncuran buku ini sendiri dilangsungkan di tengah-tengah acara pertemuan nasional fasilitator pemberdayaan masyarakat seluruh di Indonesia.(fuz/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir Rugikan Negara Rp10 T Per Tahun
Redaktur : Tim Redaksi