jpnn.com - BATAM - Kapolresta Barelang Kombes Pol Helmy Santika
mengungkap bagaimana lolosnya barang haram itu masuk ke Batam melalui pelabuhan Internasional Batamcenter.
BACA JUGA: Gerebek Kampung Narkoba, Polisi Temukan Pintu Rahasia
Modus yang digunakan para "pemain" yaitu mengikatkan bungkusan ekstasi dan sabu di belahan paha. Karena pemain lama, gerak-gerik mereka biasa saja dan tak menimbulkan kecurigaan petugas.
"Supaya tidak terdeteksi, mereka menyimpanya dibagian paha. Dan itu lolos," sebut Helmy seperti dikutip batampos.co.id (group JPNN), Minggu.
BACA JUGA: Pria Tewas Keracunan Setelah Makan Ikan Asin
Pengakuan para tersangka, barang haram tersebut rencananya diedarkan di Batam, Tanjungpinang dan Bintan. Bahkan jika ada orderan besar, para tersangka menerima pesanan dari pulau Jawa.
"Tergantung permintaan, mereka akan membawanya ke pulau Jawa jika memang ada permintaan," tambahnya lagi.
BACA JUGA: Kembali ke Kampung, Ini yang Ditakutkan Eks Gafatar
Kasat Narkoba Polresta Barelang Kompol Suhardi Hery menambahkan pil ekstasi tersebut merupakan jenis baru karena berbentuk hati dan kuning. Pihaknya juga akan melakukan pengembangan terkait kasus.
"Kita pasti dalami. Namun seperti yang kita tahu, jaringan narkoba ini adalah jaringan terputus. Semoga saja para tersangka buka mulut, sehingga bisa menangkap pelaku lainnya," jelas Hery.
Dikatakannya, ketiga tersangka dijerat dengan pasal 112, 113, 114 UU narkotika no 35 tahun 2009 tentang memiliki, menyimpan, mengedarkan atau menyelundupkan narkotika golongan 1.
"Ancaman 20 tahun penjara hingga hukuman mati," tegas Hery.
Sementara itu, ketiga pelaku enggan memberikan komentar kepada awak media. Begitu juga pelaku yang merupakan Warga Negara Asing. (she/ray)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bongkar Jaringan Narkoba Internasional, Pak Polisi Mantap!
Redaktur : Tim Redaksi