jpnn.com, JAKARTA - Ketum DPP Forum Honorer Non-kategori Dua Indonesia (FHNK2I) Raden Sutopo Yuwono mengungkapkan fakta mengejutkan soal dampak perekrutan PPPK guru tahap 2.
Dia menyebutkan sesuai informasi yang diperolehnya dari pengurus FHNK2I di sejumlah daerah, ternyata kekurangan guru bukan hanya di sekolah swasta.
Sekolah-sekolah negeri juga mendadak kekurangan guru.
"Ini SMA dan SMP negeri juga banyak yang kekurangan guru karena gurunya lulus tes PPPK. Mereka melamar di SD negeri," kata Sutopo kepada JPNN.com, Kamis (23/12).
BACA JUGA: Kabar Gembira dari BKN soal Penetapan NIP PPPK Guru Tahap 1, Alhamdulillah
Ironisnya guru di SD negeri malah bertambah banyak karena masuknya guru dari luar.
FHNK2I bisa menerima fenomena ini jika pemerintah memang sudah mengantisipasi dan menyiapkan solusinya.
BACA JUGA: Bripka RHL Dipecat, Lihat Penampilannya saat Berhadapan dengan Irjen Panca
Namun, jika belum masih ada kesempatan untuk ditinjau ulang secepatnya.
Jangan sampai, kata Sutopo, kekurangan guru makin bertambah. Sementara guru honorer di SD negeri diberhentikan karena posisinya diisi peserta yang lulus PPPK guru tahap 1 dan 2.
"Kami berharap permohonan kami agar tes PPPK nanti dilakukan sesama guru SD, SMP, SMA negeri di sekolah masing-masing. Yang sudah honor di sekolahnya, itu yang diangkat ASN PPPK," terangnya.
Selain itu tes PPPK guru 2022-2023 tetap digelar tiga kali. Peserta dari sekolah negeri diberikan afirmasi kompetensi teknis 25, 50, dan 75 persen sebagai penghargaan masa kerja 5, 10, 15 tahun.
Dengan cara tersebut, Sutopo yakin program 1 juta guru PPPK bisa selesai.
"Presiden Jokowi dan Mendikbudristek Nadiem Makarim juga akan dikenang jasanya karena berhasil mengangkat status 1 juta guru honorer menjadi ASN PPPK," pungkas Sutopo. (esy/jpnn)
Redaktur : Soetomo
Reporter : Mesya Mohamad