Terungkap! Mahasiswi Itu Dibunuh dalam Kondisi Hamil Enam Bulan

Jumat, 29 Juli 2016 – 03:12 WIB
Polisi saat olah TKP di lokasi kejadian penemuan mayat Lia Arzelina. Foto: batampos/jpg

jpnn.com - BATAM - Penyidik Poresta Barelang sudah menyimpulkan bahwa mahasiswi STAI Ibnu Sina Batam, Lia Arzelina, 22, yang ditemukan tinggal tulang belulang itu ternyata dibunuh dalam kondisi hamil.

Hal tersebut terungkap dari hasil autopsi yang dilakukan tim. Selain itu, Lia tewas akibat benda tumpul hingga lehernya patah. 

BACA JUGA: Gara-gara Antar Narkoba, PNS Dituntut Enam Tahun Penjara

"Korban meninggal tidak wajar. Leher korban patah dan dugaan jasadnya di lokasi kurang lebih sebulan," ujar Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Memo Ardian, Kamis (28/7).

Berdasarkan hasil autopsi dokter forensik diketahui Lia tewas dalam keadaan hamil. Usia janin dalam kandungan tersebut sekitar enam bulan. "Di jasad korban ditemukan tempurung janin berusia enam bulan," ungkapnya seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group), hari ini (29/7).

BACA JUGA: Siswi SMP yang Diperkosa 35 Pria Minta Perlindungan Polisi

Menurut Memo, Lia dihabisi di dalam hutan atau dekat tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT). Di lokasi juga ditemukan linggis warna biru yang diduga digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban. 

"Dugaan dibunuh di lokasi (dalan hutan) menggunakan linggis itu ada. Tetapi masih kita selidiki," tuturnya.

BACA JUGA: ASTAGA! Pelaku Mutilasi Anggota Dewan Itu Ternyata Eks Ajudan Kapolresta

Memo menjelaskan, saat ini pihaknya masih mengumpulkan keterangan dari keluarga dan teman dekat korban. Sejauh ini, pihak keluarga belum memberikan keterangan terkait pergaulan maupun kehamilan Lia. 

"Kita sangat butuh informasi dari keluarga. Kita harapkan keluarga terbuka dengan kasus ini. Sehingga bisa memberikan petunjuk bagi kita," terang.

Selain petunjuk hamilnya Lia, sambung Memo, pihaknya tengah menyelidiki helm yang digunakan korban. Helm berwarna cokelat tersebut juga ditemukan di lokasi. "Helmnya ini belum tahu milik siapa. Keluarga korban belum bisa dimintai keterangan," katanya.

Memo membantah terkait aktifnya ponsel korban. Dari penyelidikan pihaknya, ponsel yang digunakan korban sudah tak aktif sejak 3 Juli lalu. "Temennya itu ngechat dari Facebook. Kalau ponselnya memang sudah tak aktif," jelasnya. 

Menurut Memo, usai menerima laporan keluarga korban terkait orang kehilangan, pihaknya langsung melakukan penyelidikan. Hanya saja, penyelidikan terhambat akibat keluarga korban yang tengah berduka. "Setelah laporan itu, ayahnya (korban) meninggal. Jadi untuk pemanggilan dan pemeriksaan jadi terganggu," katanya lagi.

Memo menegaskan sesuai instruksi Kapolresta Barelang, Kombes Helmy Santika, seluruh jajaran Polsek dan Sat Reskrim fokus mengungkap kasus pembunuhan ini. "Doakan cepat terungkap. Apapun informasi saat ini kita butuhkan," terangnya.(opi/eja/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tengah Malam Menyelinap ke Kamar Siswi SMA


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler