jpnn.com, KOTAWARINGIN BARAT - Pengungkapan kasus pembunuhan bidan cantik Dini Prasetyani (26) semakin terang.
Pelakunya adalah kekasih korban, ASP alias Iyal. Pemuda desa yang memiliki tato naga di bagian dadanya tersebut tega membunuh Dini Prasetyani gara-gara diputus cintanya.
BACA JUGA: Bidan Cantik Diduga Jadi Korban Pembunuhan
Menurut pengakuan ASP, dirinya membunuh Dini lantaran tidak terima korban ingin memutuskan hubungan mereka dengan dalih hubungan mereka tidak disetujui orang tua korban.
Kapolres Kotawaringin Barat, Kalteng, AKBP Pria Premos SIK melalui Wakapolres Kobar Kompol Dhovan Oktavianto menjelaskan, korban meminta agar pelaku menjauhinya lantaran hubungan mereka tidak disetujui oleh orang tua korban. Kemudian antara Dini dan ASP sempat cekcok mulut.
BACA JUGA: Pembunuhan Bidan Cantik, Terduga Terlacak Lewat HP
ASP menuding kalau korban sengaja ingin mengakhiri hubungannya karena ada pria idaman lain, dan mengancam akan menghabisi nyawa korban jika ngotot ingin mengakhiri hubungan mereka.
“Kemudian pada malam harinya, tersangka berkunjung ke rumah namun tidak dihiraukan oleh korban, merasa sakit hati kemudian tersangka mengambil palu, dipukulnya ke kepala korban hingga meninggal,” ujar Dhovan menjelaskan kepada awak media, kemarin (19/9).
BACA JUGA: Tragedi Pembunuhan Bidan Cantik Picu Ketegangan
Tak sampai di situ saja, untuk memastikan korban telah tewas, usai dipukul tersangka kemudian menusuk dada korban mengunakan pisau.
“Setelah korban meninggal, tersangka mengambil terpal di rumahnya untuk membungkus korban dan membawanya ke seberang sungai menggunakan perahu dan dikuburkan di pinggir sungai tersebut,” terangnya.
Dhovan melanjutkan, tersangka kembali ke rumah korban, dan membersihkan percikan darah, kemudian mengambil barang-barang yang ada di rumah korban, lalu kabur.
“Jenazah sengaja dikubur untuk menghilangkan jejak, namun sepintar apapun cara untuk melakukan kejahatan pasti akan terbongkar,” pungkasnya.
Jasad Dini diketahui telah dikubur selama 1 bulan di pinggir sungai. Ia dibunuh oleh kekasihnya sendiri pada 5 Agustus malam, dan jenazahnya berupa tulang belulang ditemukan pada 4 September lalu.
Tim Buser Polres Kobar, kemudian berhasil menangkap pelaku di Kabupaten Sintang, Kalbar selang dua pekan kemudian pascapenemuan tengkorak. (*lan/c2/ala)
Kronologis pembunuhan bidan cantik Dini Prasetyani, 5 Agustus 2017
-ASP dan Dini menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Namun, hubungan keduanya tak direstui orang tua Dini.
-Dini memilih mengakhiri hubungannya dengan ASP. Namun ASP mengancam akan membunuh Dini jika memutuskan cintanya.
-Malam harinya, ASP mendatangi Dini di Mes Pustu Desa Penyombaan, keduanya terlibat cekcok.
-ASP naik pitam langsung mengambil palu dan memukul kepala Dini hingga tersungkur.
-Belum puas melihat kekasihnya terjatuh, ASP kembali mengambil sebilah pisau dan menusuk dada Dini.
-ASP kemudian pulang mengambil terpal di rumahnya.
-ASP membungkus jasad Dini dengan terpal dan di bawa ke belakang rumah.
-ASP membawa jasad Dini ke pinggir Sungai kemudian menaikkannya ke atas perahu dan membawanya ke seberang sungai.
-Bermodal cangkul, ASP mengubur jasad Dini di pinggir Sungai. Kemudian ASP kembali ke Mes Pustu untuk membersihkan bercak darah yang berceceran.
-Setelah mengambil beberapa barang di Mes Dini, ASP langsung menguncinya dan kabur.
Redaktur & Reporter : Soetomo