jpnn.com - Menyesuaikan ketentuan peraturan ketat di benua Eropa, Tesla melakukan sejumlah pembaruan pada sistem Autopilot mereka. Lansir Electrek, Sabtu (18/5), sistem baru ini akan menghadirkan perubahan jalur lebih cepat dan membatasi seberapa jauh pengemudi dapat mengandalkan kemudi pada fitur Autosteer.
Meskipun Autopilot Tesla disetujui berdasarkan aturan lama, pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat itu dipanggil kembali untuk memenuhi peraturan UN/ECE R79 yang baru tentang sistem bantuan pengemudi.
BACA JUGA: Tesla Digugat Konsumen Terkait Kegagalan Sistem Autopilot
BACA JUGA: Tesla Mulai Kelelahan di Cina
Menurut pihak Tesla, pembaruan hanya berdampak pada kendaraan Model S dan Model X. Sedangkan Model 3 sudah mematuhi aturan baru.
BACA JUGA: Tesla Kian Serius Garap Pasar Eropa Timur
Autosteer memang memungkinkan setir secara otomatis dapat berjalan sendiri. Namun, akan menjadi tantangan ketika bertemu belokan tajam selain itu, perubahan lajur harus dilakukan dengan cepat.
“Untuk menginisiasi Auto Lane Change, lampu sein belok harus diaktifkan secara tepat dan perubahan lajur harus dimulai dalam 5 detik setelah sein tersebut,” kata Tesla.
BACA JUGA: VW Kodok Jadul Manfaatkan Jantung Tesla
Tesla telah menghadapi beberapa tantangan di Eropa terkait regulasi yang ditetapkan. Meski mengalami hambatan dan harga kendaraan yang dikenal mahal, Tesla masih cukup populer di Uni-Eropa.
Tesla Model 3 adalah sedan menengah premium terlaris pada bulan pertama kehadirannya di wilayah tersebut, melampaui Mercedes-Benz C Class dan mobil Eropa lainnya. (mg9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keren! Armada Baru BlueBird Pakai Mobil Listrik Tesla dan BYD
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian