Tetangga Curiga, Sering Keluar Rumah Pukul 02.00

Ditulis oleh WAHYU IMAM-M.SIDIQ, Solo

Jumat, 18 September 2009 – 08:37 WIB
Satu di antara empat orang yang tewas dalam penggerebekan oleh Densus 88 kemarin pagi adalah Hadi SusiloDia adalah pengontrak rumah yang dijadikan persembunyian gembong teroris Noordin M

BACA JUGA: Istri Tak Kuasa Berdiri

Top
Di mata tetangga, Susilo dikenal tertutup dan jarang sekali bergaul

BACA JUGA: Persiapan hanya Sehari, Tunda Punya Momongan

Istri Susilo, Putri Munawaroh, dikenal sebagai guru mengaji


 
Pasangan Susilo, 24, dan Putri Munawaroh, 20, boleh dibilang masih pengantin baru

BACA JUGA: Mertua Bangga Punya Menantu Putri Kiai Besar

Mereka menikah setahun laluKeduanya baru lima bulan tinggal di rumah kontrakan di Kampung Kepuhsari, RT 3, RW 11, Kelurahan Mojosongo, Jebres, SoloTapi, mereka melapor secara resmi ke ketua RT setempat tiga bulan laluItu pun dilakukan setelah didesak sejumlah warga sekitar rumahnya
 
Saat itu, sepengetahuan warga, rumah tersebut hanya ditinggali dua orang, Susilo dan istriKarena itu, ketika rumah itu digerebek tim Densus 88 dan ternyata di dalamnya ada tiga orang lagi  ?salah seorang di antara mereka gembong teroris Noordin MTop? warga pun kaget bukan kepalang
 
"Kaget karena kami tak pernah tahu bahwa di dalam rumah itu ada NoordinKami heran, kapan Noordin dan komplotannya itu masuk ke rumah Susilo"? kata Suratmin, ketua RT 3, RW 11, Kampung Kepuhsari, Mojosongo, kepada Radar Solo (Jawa Pos Group) setelah penggerebekan kemarin pagi.   
 
Suratmin menuturkan, selama tinggal di rumah kontrakannya, Susilo jarang sekali bergaul dengan para tetangga"Setahu saya, dia (Susilo, Red) baru sekali ikut kegiatan arisan RTSetelah itu, dia tidak pernah nongol lagi," tambah Haryatmo, salah seorang tetangga Susilo
 
Di masyarakat Kepuhsari, Susilo dikenal sebagai salah seorang tenaga pengajar di Pondok Pesantren Al Kahfi, Mojosongo.  Istinya yang hamil 5 bulan, Putri Munawaroh, dikenal sebagai guru membaca Alquran di Taman Pendidikan Alquran yang didirikan di rumahnyaSelama mengajar mengaji, Munawaroh memiliki 15 muridMereka berusia 5?12 tahun
 
Haryatmo yang tinggal sekitar 50 meter dari rumah kontrakan Susilo mengatakan, sejak awal dirinya curiga terhadap SusiloSebab, aktivitas Susilo jarang diketahui warga yang lain"Kecurigaan kami terbukti tadi malam (Rabu malam lalu, Red)Dia ternyata menyembunyikan NoordinKami sangat kecewa karena dia telah mencoreng kampung kami," kata Haryatmo. 
 
Dian R., salah seorang warga yang lain, mengatakan kerap melihat Susilo keluar pukul 02.00Awalnya dia tak menaruh curigaTapi, lama-lama curiga juga"Meskipun curiga, kami ya hanya curiga," tambahnyaKarena itu, begitu Susilo diketahui menyembunyikan Noordin di rumah kontrakannya, warga pun mulai berspekulasi, jangan-jangan Susilo keluar pukul 02.00 itu untuk menemui Noordin. 
 
Di bagian lain, keterlibatan Susilo dalam jaringan teroris Noordin mengusik ketenangan para pengurus Pondok Pesantren Al KahfiMaklum, masyarakat mengenal Susilo sebagai tenaga pengajar di pondok tersebutKarena itu, kemarin para pengasuh di pondok itu menggelar jumpa pers
 
Direktur Ponpes Al Kahfi Suparmana H.Skepada sejumlah wartawan menjelaskan, Susilo alias Adib masuk Al Kahfi pada 2002 dan diterima di madrasah aliyah (MA ?setingkat SMA)Dia lulus pada 2005Sesudah itu, Susilo mengabdi dan tinggal di ponpes menjadi pengasuh santriSejak Februari 2008, Susilo mendapat tugas untuk mengelola ternak sapi milik ponpesTugasnya, antara lain, mengawasi sekaligus mengelola ternakTermasuk memberikan pakan dan membersihkan kandang
 
Selama menjalankan aktivitas yang berhubungan dengan ternak, lanjut Suparmana, Susilo bekerja secara full dayKarena itu, yang bersangkutan tidak pernah bepergian jauh maupun izin dalam waktu yang lamaSelama merawat ternak, Susilo terbilang rajin, amanah, dan tanggung jawab"Nama Susilo yang kami kenal selama ini di lingkungan ponpes maupun di luar memiliki perangai dan sifat serta pergaulan yang baik," tutur Suparmana
 
Suparmana membantah berita yang menyebutkan bahwa Susilo tidak bersosialisasi dengan masyarakatDia mengatakan, Susilo ketika menempati rumah kontrakannya di Dukuh Kepuhsari sudah melapor kepada ketua RT setempatBahkan, dia datang bersama istri dan menyertakan fotokopi KTP, kartu keluarga (KK), dan surat nikah"Dengan demikian, jelas bahwa Susilo datang ke tempat tersebut secara terbuka dan memperhatikan administratif kependudukan," ungkap Suparmana
 
Dia menuturkan, selama tinggal di rumah tersebut, Susilo juga membuka Taman Pendidikan Alquran (TPA)TPA itu diasuh istrinya, Munawaroh, yang mengajar dua kali semingguKegiatan TPA tersebut bermula dari permintaan ibu-ibu tetangga Susilo yang menghendaki anaknya diberikan pengajaran Alquran"Ini menunjukkan bahwa Susilo dan istri bersosialisasi secara baik dengan para tetangga sekitarDan, TPA yang didirikan itu juga mendapat respons positif dari masyarakat," tuturnya.
 
Dia menambahkan, pihaknya maupun keluarga Susilo belum mendapatkan keterangan resmi dari pihak terkait seperti Densus 88 PolriTermasuk soal identitas orang-orang yang menjadi target atau orang yang terlibat, maupun korban dalam peristiwa tersebut
 
Kemarin, berdasar informasi yang dihimpun Radar Solo, Ponpes Al Kahfi berusaha mengamankan keluarga SusiloMereka adalah kedua orang tua Susilo, Suparno dan SulastriKeduanya dijemput di rumahnya di Kagokan, RT 2 RW 11, Pajang Laweyan, SurakartaMenurut Ketua RT 2 Katino H.S., keluarga Susilo dijemput dari rumahnya
 
"Setelah sampai rumah, saya baru diberi tahu bahwa Suparno dan Sulastri dijemput rombongan ustadTapi, terus terang, saya tidak tahu siapa yang dimaksud ustad tersebutApakah dari Ngruki atau dari Al Kahfi, Mojosongo," tutur Katino kepada Radar Solo siang kemarin ketika ditemui di kediamannya
 
Katino mengatakan, Suparno-Sulastri merupakan pasangan keluarga sederhanaBahkan, mungkin lebih tepat mereka disebut kurang mampuUntuk tempat tinggal saja, mereka harus berpindah-pindahRumah yang ditempati sekarang juga milik keponakan KatinoKatino merasa kasihan karena keduanya juga pekerja serabutan. 
 
"Yang laki-laki kadang mengayuh becak, tapi kadang juga buruh mengecat dan pekerjaan serabutan lainnyaKalau istrinya, ya kadang dia buruh mencuci atau momong," ujar Katino
 
Mengenai perilaku Susilo, sambung Katino, sebenarnya tidak ada yang anehSelain memang sudah lama tinggal bersama warga setempat, Susilo dikenal akrab dengan tetanggaBahkan dia tak segan membantu tetangga"Menurut saya, Susilo itu biasa-biasa sajaBahkan, istrinya kalau di sini tidak memakai cadarTapi, kalau di pondok, saya dengar dia selalu pakai cadar," ungkap Katino.
 
Dalam pantauan Radar Solo yang sejak pagi menyanggong di Ponpes Al Kahfi, Surakarta, orang tua Susilo dan keluarga istrinya (Putri Munawaroh) dijemput rombongan ustad ponpes setempatMereka dijemput dari rumah masing-masingOrang tua Susilo dijemput dari rumahnya di Kagokan RT 02/RW 11 Pajang Laweyan, SurakartaKeluarga Munawaroh dijemput dari rumahnya di Ngenden, Jl Pangrango, RT 04 RW9,Banaran, Grogol Sukoharjo
 
Mereka dijemput dengan menggunakan mobil Kijang  AD 9357 RASekitar pukul 09.30 WIB rombongan tersebut tiba di Ponpes Al Kahfi, SurakartaSetelah pintu mobil dibuka, terlihat sekitar 7 orang turunMereka terdiri atas tujuh orangSesudah turun, mereka disambut pengelola ponpes dan dipandu masuk ruang perpustakaan SDIT Lukmanul HakimDari raut wajah, mereka tampak sedih dan gelisahBerdasar pemantauan Radar Solo, beberapa kali orang tua Susilo keluar ke kamar kecil
 
Penjemputan keluarga Susilo dan Munawaroh itu diakui SuparmanaDia kepada Radar Solo mengatakan, ponpes memang berinisiatif menjemput keluarga Susilo dan Putri MunawarohHal itu dilakukan untuk memberikan rasa aman dan perlindungan kepada keluarga yang tengah mengalami musibah  "Kami hanya bermaksud memberikan rasa aman bagi keluargaKasihan mereka sangat shockTentu kami tak ingin keluarga yang ditinggalkan tambah menderitaKami sebagai sesama muslim wajib peduli dan melindungi," jelas Suparmana.(jpnn/kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gus Dur Sakit, Rapat Persiapan di RS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler