Gus Dur Sakit, Rapat Persiapan di RS

Ditulis Oleh Wartawan Jawa Pos Dian Wahyudi

Selasa, 15 September 2009 – 08:58 WIB

 
 Putri kedua Gus Dur, Yenny Wahid, segera mengakhiri masa kesendirianDia akan menikah dengan Dhohir Farisi, pemuda asal Probolinggo, Jatim

BACA JUGA: Menu Paling Mewah Ikan Sarden

Bagaimana kesiapan mereka menyongsong hari istimewa itu?

 
 Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid sudah mantap menjadi pendamping hidup Dhohir Farisi

Tanggal pernikahan juga sudah ditetapkan, yakni 15 Oktober mendatang

BACA JUGA: Di Sekolah, Anak Dicemooh karena Kiblat Salat ke Filipina

Namun, persiapan menuju ke pelaminan itu sempat tersendat karena KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) masih harus dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta
Meski kondisinya makin membaik, bapak empat putri tersebut masih harus diawasi langsung oleh tim dokter dan belum boleh meninggalkan RS.

 Gus Dur masuk rumah sakit sejak 11 Agustus 2009

BACA JUGA: Dikenal Agak Temperamental, Sering Jaga Tanah

Praktis, hampir seluruh anggota keluarga bergantian menjaga mantan orang nomor satu di Indonesia tersebutTak terkecuali, sang anak sekaligus calon mempelai, Yenny Wahid.  Misalnya, saat Jawa Pos mengunjungi Gus Dur pada Minggu malam (13/9)Di depan kamar rawat inap ayahnya, Yenny tampak sedang berbicara serius dengan salah seorang dokter terkait perkembangan terakhir kesehatan Gus Dur.
 
 "Saya dan Mas Farisi (Dhohir Farisi, Red) sudah sepakat, pernikahan itu nomor duaKesehatan Gus Dur tetap yang utama untuk saat ini," ujar perempuan kelahiran Jombang, 29 Oktober 1974, tersebutNamun, tidak berarti mereka berdua lepas tangan terhadap semua persiapan pernikahan ituTerutama, Yenny tetap tidak mau ketinggalan ikut menentukan hingga sejumlah halMisalnya, desain undangan, pemilihan baju, serta pemilihan warna atau corak kebaya yang akan dipakai.
 
 "Perias pengantinnya sampai bilang, kalau kakak dan adiknya dulu sama-sama manut, dikongkon ngene dikongkon ngono nurut (disuruh pakai apa pun selalu mengikuti, Red), kalau pengantin yang ini agak rewel," ujar Yenny lantas tertawa.  Sebagaimana halnya kakaknya, Alissa Qotrunanda, dan adiknya, Anita Hayatunnufus, yang lebih dulu menikah, pernikahan Yenny juga menggunakan perias ternama Tien SantosoPerempuan 29 tahun yang juga dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) tersebut menyediakan sebagian besar baju dan aksesori kedua mempelai

"Hanya satu baju yang pakai desainerItu pun dipinjami," ungkap mantan staf khusus Presiden SBY bidang komunikasi politik tersebutDengan alasan ikut berpartisipasi, desainer Amy Atmanto bersedia meminjamkan beberapa bajunya untuk prosesi akad nikah.
 Yenny merasa beruntung karena banyak anggota keluarga maupun teman yang bersedia membantu persiapan pernikahannyaMulai membantu mengurus gedung untuk resepsi, pembuatan undangan, dan hal-hal teknis lainnya"Saya sampai kebanjiran tawaran bantuanAlhamdulillah, semua dimudahkan," ujar alumnus Harvard University, AS, tersebut.

Meski hanya bersifat mengoordinasi, Yenny dan Farisi juga kerap terlibat dalam rapat panitia persiapan pesta"Yang paling sering rapat di sini (di rumah sakit, Red)," kata Yenny.  Sambil menunggui Gus Dur, kerabat atau teman-teman Yenny yang terlibat persiapan pernikahan biasa berkumpul di depan kamar rawat inap Gus Dur untuk pematangan dan koordinasi.
 
Persiapan pernikahan Yenny sebenarnya dimulai sejak sekitar Juni 2009Saat itu, kepada Gus Dur, Yenny dan Farisi menyampaikan secara langsung keseriusan mereka menjalin hubungan hingga ke jenjang pernikahan.  Saat itu disampaikan bahwa pernikahan keduanya akan dilangsungkan sekitar Maret atau April tahun depanOktober 2009 baru masuk tahap lamaran.  Namun, Gus Dur berpandangan lainMenurut dia, pernikahan Farisi-Yenny sebaiknya dipercepat"Wuih, kesuwen (terlalu lama, Red)Buat apa lama-lama, dipercepat saja Oktober," ujar Yenny menirukan tanggapan Gus Dur saat itu.

Permintaan Gus Dur tersebut tidak langsung diiyakanSebab, menurut keduanya, pernikahan pada Oktober terlalu mepetKarena kesibukan masing-masing, mereka khawatir persiapan teknis tidak akan maksimal kalau hanya dilakukan dalam waktu sekitar empat bulanApalagi, kondisi kesehatan Gus Dur sedang tidak terlalu baik saat itu.  "Tapi yang bener memang Bapak," kata YennySebab, saat ditanyakan ke kiai ahli falak untuk penentuan tanggal yang baik sesuai nama masing-masing, Oktober memang termasuk waktu yang terbaik

Rangkaian acara pernikahan Farisi-Yenny yang menggunakan adat Jawa Solo akan dimulai 14 Oktober, tepat sehari sebelum akad nikahYaitu, dengan memasang bleketepe (anyaman daun kelapa dan padi) serat janur sebagai pertanda pemilik rumah sedang memiliki hajatKemudian, dilanjutkan dengan pengajian, siraman dengan air dari tujuh telaga, sungkeman, dan ditutup dengan midodareni pada malamnya.
 
Seperti halnya Yenny, Dhohir Farisi turut mendukung keputusan mempercepat tanggal pernikahan ituApalagi, caleg terpilih DPR dari Partai Gerindra tersebut sempat bermimpi terkait penentuan waktu itu"Saya jarang bermimpi dengan pesan sejelas itu," ungkapnya.
 
Farisi mengaku, dalam mimpinya, Gus Dur sedang berbicara banyak hal di depan banyak orangLantas, ada salah seorang yang tiba-tiba bertanya soal kapan waktu yang tepat"Yo wis, gek ndang ae (ya sudah, secepatnya saja, Red)," ujarnya menirukan jawaban Gus Dur dalam mimpinyaMeski juga sedang sibuk menyiapkan pelantikan sebagai anggota DPR pada 1 Oktober nanti, Farisi tetap menyisakan waktu untuk membantu persiapan pernikahan dirinya dengan YennyTermasuk, saat tiga hari pembekalan caleg Gerindra pada 6?8 September lalu, yang berada dalam pikirannya tetap hal-hal seputar pernikahan"Jadi, sambil menyanyikan Indonesia Raya, kosakata di kepalaku itu ya tetap midodareni, beskap, selopDalam hati, aku ini mikir apa aja sih," kata pria kelahiran Probolinggo, 14 April 1976, tersebut lantas tertawa.
 
Perkenalan Farisi dengan Yenny dimulai pada Maret 2009Saat itu, Gus Dur dan Prabowo Subianto hadir bersama-sama dalam istighotsah Partai Gerindra di SurabayaYenny hadir mendampingi ayahnya, sedangkan Farisi hadir sebagai kader Gerindra.
Setelah acara, seperti biasa massa berhamburan mendekati kedua tokoh tersebut untuk berebut bersalamanPetugas keamanan pun langsung berkonsentrasi untuk mengamankan Gus Dur dan Prabowo
 
Nah, Yenny yang berada di dekat Gus Dur tertinggal dan sempat terjebak di tengah-tengah kerumunan massa"Kebetulan, badan saya agak tinggi, jadi bisa lihat kondisi Yenny yang seperti ituSaat itu, langsung saja saya tarik tangannya untuk lepas dari desakan massa," ungkap Farisi.
 
Namun, hubungan keduanya tidak langsung dekat saat itu jugaSosok Yenny yang merupakan putri Gus Dur sempat membuat Farisi minderSaat bertemu lagi dalam sebuah kampanye Gerindra, Farisi harus kembali memperkenalkan diri"Saya yang bertemu di panggung dulu, Mbak Yenny," ujar Farisi ketika itu.
 
Karena merasa tertarik, beberapa hari setelah itu, Farisi sempat mencoba mengontak Yenny melalui ponselTapi, karena nomornya belum tercatat di HP Yenny, telepon Farisi tidak diangkat"Ya sudah, saya pasrah saja setelah itu," ungkapnya.Namun, ternyata Yenny diam-diam juga sedang ingin menghubungi FarisiMelalui sejumlah rekannya, dia berusaha mencari nomor ponsel FarisiSetelah mendapatkan, Yenny sempat mencoba menelepon, tapi tidak terangkat"Lalu, dia SMS, bilang "Ini Yenny Wahid?Saya langsung telepon lagiSampai sekarang deh," kata Farisi lantas tersenyum(bersambung/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sehari-hari, Garasi Formula 1 Berisikan Lapangan Futsal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler