BACA JUGA: Intelijen Negara Temukan Pengalihan Isu
Sabtu (11/9) waktu setempat, sedikitnya ada tiga insiden di tiga lokasi berbedaSalah satu upaya penistaan Alquran itu terjadi di dekat Gedung Putih
BACA JUGA: Kebebasan Beragama dengan Dua Sisi
Aksi yang berlangsung di bawah pengawasan ketat aparat tersebut dilakukan oleh enam orangBACA JUGA: Obama Bilang, AS Tak Akan Perangi Islam
"Tolong dengarkan kamiAlasan kami melakukan semua ini adalah: supaya penggambaran bahwa Islam adalah agama yang cinta damai dihentikan," ungkap Randall Terry, satu dari enam demonstran yang menggelar aksi tak terpuji itu, seperti dilansir Agence France-Presse kemarin (12/9).Sebelum merobek Alquran berbahasa Inggris, salah seorang aktivis, Andrew Beacham, membacakan beberapa ayat dari kitab suci tersebutPada bagian yang dia bacakan itu, tertulis kata-kata Kristiani dan Yahudi"Ayat ini menebarkan kebencian terhadap kaum Kristiani dan Yahudi," serunya sambil merobek halaman yang dia baca tersebutSetelah itu, Beacham memasukkan halaman kitab suci yang dia robek itu ke dalam sebuah kantong plastik.
Pria asal Indiana itu menyatakan bahwa lembaran Alquran yang sudah dia robek itu tidak akan dibakarDia sengaja memasukkannya ke dalam kantong plastik agar tidak mengotori kompleks pemerintahan Amerika Serikat (AS)"Satu-satunya alasan saya tidak membakarnya di sini adalah karena hukum melarang segala bentuk pembakaran di komplek pemerintahan," tandas aktivis konservatif sayap kanan tersebut.
Aksi yang sempat membuat para pengunjung Capitol Hill ketakutan itu lantas dijaga ketat aparatBerkiblat pada "kebebasan berpendapat" yang dijunjung tinggi di Negeri Paman Sam, aparat tidak membubarkan aksi kelompok yang menamakan diri mereka Partai Teh Indiana tersebutMereka hanya mencatat nama enam pengunjuk rasa nekat itu dan mengamankan keadaanHingga unjuk rasa berakhir, aparat juga tidak menangkap seorang demonstran pun.
Bersamaan dengan unjuk rasa di ibu kota tersebut, dua aksi penistaan yang lain terjadi di dua lokasi berbedaSalah satunya dilakukan oleh Bob Old dan beberapa aktivis di Nashville, Davidson County, Negara Bagian TennesseeDalam aksi yang berlangsung di halaman rumah Old itu, mereka membakar dua salinan Alquran dengan menggunakan pemantik api"Islam adalah ajaran yang sesat," katanya sambil membakar kitab suci.
Aksi ketiga yang terjadi hampir bersamaan juga melibatkan api dan AlquranHanya saja, aksi tersebut dilakukan oleh satu orangSebelum membakar kitab suci tersebut, pria yang tidak disebutkan identitasnya itu sempat merobek lembaran-lembaran AlquranNamun, seperti yang terjadi pada penistaan di dekat Gedung Putih, aparat juga tidak menggagalkan aksi pelecehan Alquran di Nashville dan di satu lokasi lainnyaBahkan, tidak seorang pun pelakunya yang ditangkap.
Sebaliknya, di Gereja DWOC, Gainesville, justru berlangsung aksi damaiLebih dari 100 orang berkumpul di halaman gereja yang dipimpin Jones, pencetus Hari Pembakaran Alquran Sedunia tersebutTepat pada jam yang semula dijadwalkan sebagai momentum pembakaran, para demonstran itu menggelar aksi damaiMereka mengusung spanduk bertulisan "Dove tidak Mencitrakan Amerika", "Hentikan Kebencian", dan "Bakar Lilin, Jangan Alquran"Para demonstran itu menentang habis DWOC.
Di sela aksi damai itu, petugas sempat membekuk seorang pria yang konon hendak membakar AlquranTapi, sebelum melancarkan aksinya, pria bernama Sebastian Bagby itu diamankan petugas"Dia membawa Alquran dan korek apiDua benda itu berhasil kami sita," kata Jubir Kepolisian Gainesville kepada ReutersNamun setelah diamankan sebentar, pria tersebut dibebaskan kembali.
Sementara itu, Ground Zero tetap dipadati pengunjuk rasaMengusung tema berbeda, ribuan warga menggelar aksi damai di bekas bangunan menara kembar World Trade Center (WTC) tersebutSekitar 2.000 aktivis yang mendukung pembangunan Islamic Center serta Masjid Ground Zero, berunjuk rasa sekitar lima blok dari situs proyek Park51 tersebutTidak jauh dari sana, sekitar 1.500 aktivis yang menentang pembangunan masjid berorasi dan meneriakkan, "AS! AS! Jangan ada masjid di sini." (hep/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi-lagi Israel Serang Jalur Gaza
Redaktur : Tim Redaksi