JAKARTA -- Meski mendapat kritikan dalam penyerapan anggaran yang rendah, pemerintah pusat tampaknya tetap ngotot mengurangi subsidi yang diklaim sebagai langkah melakukan penghematanAnggaran subsidi yang berkurang bukan hanya dari subsidi energi tapi juga subsidi non energi
BACA JUGA: Pemerintah Pusat Ingin Kurangi Ketergantungan Daerah
Anggaran subsidi akan berkurang dari Rp201,3 triliun di APBN-P 2010 menjadi Rp187,6 triliun di APBN 2011Namun penurunan terbesar justru terjadi pada subsidi listrik yang akan berkurang dari Rp55,1 triliun di 2010 menjadi Rp40,7 triliun di 2011
BACA JUGA: Rupiah Menguat, Devisa Meningkat
Secara umum, subsidi untuk energi akan turun dari Rp144 triliun di 2010 menjadi Rp136,6 triliun di APBN 2011.‘’Memang subsidi kita kurangkan khususnya pada subsidi energi listrik
Sedangkan pada subsidi non energi tidak semua mengalami penurunan
BACA JUGA: 2011, Subsidi Perumahan Capai Rp 4,268 Triliun
Contohnya pada subsidi pangan naik dari Rp13,9 triliun menjadi Rp15,3 triliun di 2011 dan subsidi PSO dari Rp1,4 triliun menjadi Rp1,9 triliunYang turun adalah subsidi pupuk dari Rp18,4 triliun ke Rp16,4 triliun di 2011Selain itu juga subsidi benih, turun dari Rp2,3 triliun ke Rp0,1 triliun di 2011.‘’Subsidi pupuk dan benih ini berkurang signifikan bukan berarti tidak ada subsidi lagiMelainkan dilakukan realokasi bantuan langsung pupuk (BLP) dan Bantuan langsung benih unggul (BLBU) ke Kementrian Pertanian,’’ kata Agus.
Untuk porsi subsidi, pada tahun 2011 nanti volume subsidi BBM akan naik dari 36,77 juta kiloliter (KL) menjadi 38,59 juta KLPemerintah harus menambah subsidi BBN,LPG dan BBM dari Rp88,9 menjadi Rp95,9 di APBN 2011.
Volume LPG bersubsidi yang akan dinikmati masyarakat pada tahun 2011 adalah sebanyak 3,52 juta tonSedangkan subsidi BBN sebesar Rp2.000/literJumlah BBM bersubsidi yang akan ditanggung pemerintah adalah Rp595,46/liter dari sebelumnya Rp596,6/liter.
‘’Untuk subsidi non energi yang akan menerima subsidi pangan tahun 2011 sebanyak 17,5juta kkHarga jual beras raskin Rp1600/kg dengan kuantum raskin 15 kg/rts/bulan untuk kurun waktu 12 bulan,’’ jelas Agus.
Pengamat ekonomi dari Indef, Ahmad Erani Yustika mengingatkan pemerintah untuk ektra hati-hati dalam menerapkan pengurangan alokasi subsidi untuk masyarakat kecilKarena bila tidak berhasil sesuai tujuan pemerintah, akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
‘’Setiap kebijakan pengurangan subsidi akan mempengaruhi masyarakat hingga ke kelas bawahPemerintah harus berhati-hati mengeluarkan kebijakan, harus dikaji dulu secara mendalam,’’ kata Erani.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DIPA 2011 Diberikan Lebih Cepat
Redaktur : Tim Redaksi