Tetelo Hantui Perternakan Ayam Sampit

Rabu, 21 September 2011 – 10:21 WIB
SAMPIT - Warga Jalan Perca Kelurahan Mentawa Baru Hulu Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), bisa sedikit tenangKematian puluhan ayam milik warga setempat beberapa hari terakhir ternyata bukan akibat avian influenza (AI) atau flu burung, melainkan karena penyakit newcastle desease (ND) atau tetelo.

Hal ini diperoleh setelah Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) melakukan pemeriksaan ayam-ayam yang mati mendadak tersebut untuk mengetahui penyebab kematian ayam-ayam itu

BACA JUGA: Tiga Tahun Lagi Pendapatan Daerah Terancam

Pemeriksaan dilakukan dengan tes cepat menggunakan ravid test untuk mengetahui apakah ayam yang mati tersebut terjangkit flu burung atau tidak.

“Hasil pengecekan, ayam yang mati mendadak ini negatif flu burung
Penyebab kematian ayam-ayam ini adalah penyakit tetelo

BACA JUGA: Air Minum Makin Susah, Warga Ronda Pipa Air

Penyakit ini akibat virus dan biasanya menyerang unggas, baik ayam maupun bebek dan sejenisnya
Sedangkan penyakit tetelo ini memang marak terjadi,” kata dr Diah, petugas dari Distanak Kabupaten Kotim.

Meski bukan flu burung, mereka mengimbau agar peternak tetap mewaspadai penyakit tersebut

BACA JUGA: Cegah Perceraian, PNS Diminta Berpenampilan Menarik

Cara menghindarinya adalah dengan membersihkan kandang, termasuk menyemprot dengan disinfektan agar kuman dan virus tidak mudah hinggap ke kandang menulari unggas.

Selain itu, masyarakat juga diminta melaporkan jika ada unggas mereka yang mati mendadak, apalagi dalam jumlah besar“Karena bila tetap dibiarkan, penyakit ini bisa meluas akibat virusnyaUntuk itu bila ada terjangkit langsung lapor pada RT setempat,” ujarnya.

Lurah Mentawa Baru Hulu Maulidah mengatakan, dengan ditemukannya ayam yang mati mendadak ini, warga diimbau agar tetap waspada, terlebih bagi warga yang memelihara ayam.  “Kepada warga yang memelihara ayam agar lebih hati-hati dan cepat melapor jika ada ayam yang mati mendadak agar bisa diketahui penyebabnyaJangan sampai dibiarkan karena virusnya berbahaya dan bisa menular pada unggas lain,” kata Lurah yang murah senyum ini.

Maulidah menambahkan, bila ada ayam mati mendadak jika tidak sempat melapor maka bangkai ayam agar dibakar kemudian dikubur.  Hal itu supaya virus penyakit tidak meluas“Saya minta warga tidak menganggap remeh masalah iniBila disepelekan, bisa berakibat fatal,” ucap perempuan berkerudung ini.

Matari (50), warga yang puluhan ayamnya mati mendadak, berharap agar petugas membantu warga seperti dirinya mencegah supaya penyakit seperti tetelo maupun flu burung tidak muncul“Ketika pagi masih kumpul banyak saat dikasih makan, tetapi saat siang sudah berkurangAda yang mati di belakang rumah dan tidak jauh dari rumah,” beber lelaki yang mengaku masih awam dengan cara pencegahan penyakit unggas, sebelum diberi penjelasan oleh petugas(rin)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Isu Polhukam di Papua Mendominasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler