GIRI MENANG-- Aksi main hakim sendiri terjadi di Lombok BaratSekelompok massa membantai tiga orang yang diduga pelaku perampokan di Sekotong, Lombok Barat (Lobar)
BACA JUGA: Bupati Cilacap Dituntut 9 Tahun Penjara
Bahkan, dua diantaranya dibantai saat berada di tahanan Polsek SekotongBACA JUGA: DBH Migas untuk Riau Segera Cair
Kedua tersangka perampokan itu diketahui bernama Burhanudin asal Desa Lekor, Janapria dan Sanusi asal Desa Batu Jengkeh
BACA JUGA: Pengangkatan Wabup Dipersoalkan
Kepada wartawan Kapolres Lobar AKBP Agus Supriyanto menjelaskan, saat dilarikan ke Rumah Sakit Bayangkara kedua korban masih dalam keadaan hidup."Keduanya sedang ditangani dokterSaat dibawa masih hidup," jelasnyaAgus mengatakan pihaknya sudah berupaya maksimal mengamankan kedua tersangka agar tidak dibantai massaBahkan pihaknya telah menerjunkan 200 aparat yang terdiri dari anggota Polres Lobar, hingga Dalmas dan Brimob Polda NTB untuk mengamankan kedua tersangka ituHanya saja banyaknya massa yang marah dan merangsek masuk tidak bisa diatasi aparat, sehingga terjadilah pembantaian tersebut.
"Anda lihat sendiri, massa yang datang sangat banyak sehingga tidak bisa kita atasi," katanyaAgus mengakui, para pelaku merupakan tersangka perampok yang dikenal sadisDalam melakukan aksinya mereka tidak segan-segan melukai korbannyaBahkan mereka juga sampai memperkosa istri dan anak korbannya.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Lombok Post, kasus pembantaian terhadap para perampok bermula dari kasus perampokan di Desa Kedaro, Sekotong, dini hari kemarinPelaku perampokan diduga empat orangMereka awalnya berhasil membawa kabur uang jutaan rupiah serta sejumlah cincin dan kalung emasKasus perampokan ini rupanya diketahui masyarakat di desa tersebutMereka lantas mengepung kawanan rampok ituSatu pelaku yang disebut-sebut berinisial, Ad warga setempat lebih dulu tewas setelah dibantai massaTiga lainnya berhasil melarikan diri.
Sekitar pukul 06.30 Wita, massa yang melakukan pengejaran hingga ke hutan, menemukan dua orang yang diduga pelaku perampokanMereka sempat diinterogasi warga, tapi tidak mengaku sebagai pelaku perampokanAtas inisiatif warga, keduanya dibawa ke Mapolsek Sekotong untuk diperiksaDi Polsek, keduanya akhirnya mengaku sebagai pelaku perampokan dan di dalam tubuhnya juga ditemukan barang bukti hasil rampokanRupanya masa yang marah tidak puas hanya membantai satu pelaku perampokanMereka kemudian mengincar dua orang lainnya yang ditahan di Polsek Sekotong
Massa makin beringasKepada polisi masa mendesak agar kedua tersangka perampokan itu diserahkan kepada mereka, namun polisi menolaknya. Akibatnya kantor Polsek Sekotong menjadi sasaran kemarahan wargaMereka melempari kantor polisi itu hingga sejumlah bagian kantor Polsek rusakRibuan massa juga berupaya merangsak masuk ke dalam polsek
Upaya puluhan anggota polisi menahan rengsekan masa tidak berhasilMasa pun berhasil membobol pertahanan polisi dan masuk ke dalam ruangan Mapolsek. Massa sempat merusak pintu dan memecahkan jendela serta sejumlah peralatan kantor sebelum menuju ruang tahananTanpa bisa dicegah, masa masuk ke dalam ruang tahanan dan langsung membantai dua tersangka perampokan dengan senjata di tangan mereka yang kebanyakan berupa bambu runcing
Banyaknya massa yang menyerang membuat kedua tersangka yang diketahui bernama Burhanudin asal Desa Lekor, Janapria dan Sanusi asal Desa Batu Jengkeh, tidak berkutik. Mereka hanya sempat berusaha menghindar ke dalam wc di dalam penjara tersebut, tapi usahanya sia-sia. Puluhan massa yang sudah marah menusukkan bambu runcing dari pintu wc ke tubuh para korbanTidak puas menusuk dari arah pintu, warga juga menjebol tembok di balik pintu wcDari balik tembok yang dijebol itu sejumlah massa menusukkan berbagai macam senjata ke tubuh kedua korban yang sudah tidak berdaya tersebut
Setelah merasa korbannya sudah tewas, massa menyeret keduanya ke luar kantor MapolsekAparat rupanya melihat peluang menyelamatkan dua tersangka tersebutBeberapa aparat dengan sigap meraih kedua korban yang terlihat sudah tidak bergerak itu ke dalam mobil Dalmas
Selanjutnya aparat melarikan dua tubuh penuh luka itu ke Rumah Sakit Bayangkara Polda NTBSayang, kedua korban setibanya di RS Bhayangkara mendapat pengawalan ketat aparat Polres Lombok BaratLombok Post yang berupaya mengecek langsung ditahan salah satu anggota polisi"Anda dari mana? Maaf tidak bisa masuk," tegas salah satu anggota Polres Lombok Barat didepan ruang ICU.
Sementara itu, sejumlah masyarakat Sekotong yang kemarin turut menyerbu Mapolsek mengaku sangat emosi terhadap para tersangka ituMereka mengaku kerap dirampok bahkan beberapa diantaranya dilukai para tersangka"Warga sudah sering dirampok oleh mereka, jadi wajar kalau warga marah," kata Rustam warga setempat kepada wartawan(ms/far/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gizi Buruk Hantui Puluhan Balita
Redaktur : Soetomo Samsu