MAKASSAR - Petaka ambruknya tembok pembatas perumahan elit The Mutiara menyisakan duka dalam bagi keluarga korbanSelain kehilangan rumah, sebagian anggota keluarga mereka juga meninggal mengenaskan.
Cerita duka yang dialami para korban ini diwarnai banyak cerita
BACA JUGA: Warung Dilalap Api, Pasutri Terpanggang
Salah satunya adalah Hadiah (29)BACA JUGA: Pangdam Bantah Empat Milisi Binaan Kopassus
Maklum, korban yang turut tewas ini sedang menanti kelahiran anak pertamanya.Hadiah memang diketahui sedang hamil besar
BACA JUGA: Tidak Berizin, PT PDP Ngaku Suplai Galon Aqua
Bahkan untuk kondisi darurat, bayi yang turut meninggal itu bisa saja diselamatkan kalau ada tindakan cepat atau tindakan lain yang ditempuh petugas medisMenurut cerita tetangga dan keluarga dekat Hadiah, korban yang meninggal ditempat karena tertimpa tembok ini sempat dilarikan ke RS FaisalSetelah dipastikan meninggal, korban dibawa pulang ke rumah keluarganya di Jalan Sukaria 11 Makassar.
Saat itu, janin berusia 7 bulan milik korban ini masih sempat bergoyang di dalam perut ibu malang iniKeluarga sempat memanggil bidang untuk menyelamatkan bayi itu, namun upaya tersebut sia-siaBayi tersebut sudah tidak bereaksi lagi dengan kondisi perut Hadiah sudah mengeras.
Hadiah adalah putri tunggal pasangan Daeng Sadong dan Daeng AsiSelama ini, dia menjadi tenaga sukarela di SMP/SMA Saribuana sebagai staf perpustakaanMakanya, sebelum mayatnya dikebumikan di Takalar, banyak anak sekolah yang melayat ke rumah keluarganya.
Saat terjadi bencana, Hadiah bersama kedua orang tuanya, Sadong dan AsiNamun kedua orang tuanya ini selamat karena saat tembok ambruk, keduanya ada di luar rumah memungut sampah"Saat saat itu ada diluar," kata Sadong.
Dia menceritakan saat kejadian berlangsung, dirinya tidak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan nyawa anaknyaApalagi reruntuhan tembok sangat besarAmbruknya tembok ini mengakibatkan kaki dan paha Hadiah patah"Namun bukan itu yang mengakibatkan dia meninggalSebuah balok menindis lehernya ditambah lagi tembokBahkan balok itu bengkok," kata Sadong.
Menurut keterangan sejumlah keluarganya, Hadiah baru saja ditinggal suaminya usai lebaran Iduladha laluSuami tercintanya itu merantau ke Malaysia setelah kondisi ekonomi keluarganya tidak menentuDengan harapan hidup lebih baik, dia memilih merantau ke MalaysiaRupanya perpisahan pasangan suami istri ini beberapa waktu lalu adalah untuk selama-lamanya.
Sebelum dimakamkan di Pattalassang-Takalar, Ketua Demokrat Makassar, Adi Rasyid Ali menyempatkan diri melayak keluarga korban, termasuk beberapa korban lainnyaKepada keluarga korban, Adi menyalurkan bantuan tunai kepada keluarga korban.
"Untuk kebutuhan sembako sejak kemarin kita sudah salurkan kepada korbanMakanya, hari ini saya menyalurkan bantuan dalam bentuk uang tunai," kata Adi(sah)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dicky Chandra Resmi Mundur
Redaktur : Tim Redaksi