Tewas Tertimpa Pohon Tumbang Jelang Akhiri Masa Lajang

Kamis, 07 April 2016 – 13:53 WIB
Hijra Faisal Rifai semasa hidup. Foto: dokumentasi keluarga/Radar Solo

jpnn.com - SOLO - Suratan takdir memang tak bisa dihindari. Musibah pun bisa datang kapan dan di mana saja tanpa disangka-sangka sebelumnya.

Itu pula yang dialami Hijra Faisal Rifai (24) yang menjadi korban tumbangnua pohon asam di  Jalan Slamet Riyadi, Surakarta. Selasa siang (29/3), hujan deras mengguyur wilayah kota Solo termasuk di Jalan Slamet Riyadi. Genangan air di sejumlah titik mulai bermunculan.

BACA JUGA: Tak Akan Ada Hotel Baru di Jogja Hingga 2019

Namun, Rifai seolah tak peduli dengan hujan yang mengguyur deras. Dia nekat menerjang guyuran hujan mengendarai sepeda motor Honda Supra X warna hitam nomor polisi K 3185 KJ. Seorang diri, Rifai melaju dari arah timur.

Nahas tiba ketika Rifai melintas di depan Mako II Satlantas Polresta Surakarta.  Pletakkkk…. akar pohon asam tua di depan Mako II Satlantas Polresta Surakarta itu tiba-tiba tecerabut dari tanah.

BACA JUGA: Ternyata, Ini Penyebab Pasar Ubud Terbakar

Pada saat bersamaan Rifai melintas. Karyawan Petroliam Nasional Berhad (Petronas) Gresik itu pun tak bisa lagi menghindari dahan pohon tumbang. Tubuhnya terjepit antara sepeda motor dan dahan. Warga sekitar segera memberikan pertolongan mengevakuasi Rifai ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Slamet Riyadi (DKT) Surakarta.

Hasil pemeriksaan medis sementara, karyawan Petronas yang juga tercatat sebagai mahasiswa Universitas Surakarta itu mengalami luka bakar di bagian kaki karena terkena knalpot.

BACA JUGA: Pria Stres Makamkan Ibu di Dalam Rumah Sendiri

Tapi setelah dicek lebih detail, dia mengalami luka cukup parah. Yakni di bagian usus, saluran kencing pecah, serta patah tulang pinggang bagian belakang. Oleh dokter Rumah Sakit Slamet Riyadi (DKT), Rifai dirujuk ke RSUD Dr. Moewardi agar mendapatkan perawatan medis lebih maksimal.

Namun Tuhan berkehendak lain. Rifai menghembuskan nafas terakhirnya Sabtu (2/4). Jenazahnya lantas  dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Monggot, Geyer, Grobogan.

Kematian Rifai jelas menyisakan kisah sedih. Ia sedang gigih-gigihnya mempersiapkan pernikahannya dengan seorang gadis pujaan bernama Titin.

Rencananya, Rifai akan menyunting Titin pada 2 Mei yang akan datang. “Sudah buat foto-foto prewed (pra-nikah, Red),” ujar  Susilo Setiawan (27), kakak Rifai.

Rifai, kata Susilo, merupakan pria yang ulet dan pekerja keras. Itu ditunjukkan dengan bekerja sambil kuliah.

“Sebulan itu dibagi dua. Dua minggu bekerja, dua minggu kuliah. Dia juga tidak nge-kos, di-laju (pergi-pulang, Red) Solo-Grobogan. Mungkin dia berhemat untuk biaya menikah,” urainya.(*/atn/JPG/ara/JPNN)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPRD Sumsel Belajar ke Bengkulu soal yang Satu Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler