Thailand dan Malaysia Dukung Menteri Susi Tenggelamkan Kapal Pencuri

Selasa, 09 Desember 2014 – 01:42 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan membabat habis kapal ilegal yang berkeliaran di laut Indonesia bukan untuk merusak hubungan bilateral dengan negara lain. Bahkan, sebelum menenggelamkan kapal, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti sudah bicara terlebih dahulu dengan duta besar masing-masing negara. 

Bahkan Susi mengklaim kebijakannya direspon positif oleh negara tetangga, seperti Malaysia dan Thailand.

BACA JUGA: Selesaikan Masalah Golkar, Menkum HAM Bentuk Tim Khusus

"Ini bukan masalah merusak hubungan bilateral, dubes Thailand sudah dua kali bertemu dan bicara dengan saya. Bahkan mereka mendukung dan menyebut sudah mengumumkan ke semua nelayan mereka agar tidak memancing ke Indonesia lagi," beber Susi di kantornya, Jalan Merdeka Timur, Jakarta, Senin (8/12).

Berbeda dengan Thailand, peringatan itu direspon Malaysia dengan memasang alat detektor di kapal nelayan mereka. Sehingga jika masuk wilayah perairan di Indonesia, maka alat tersebut akan berbunyi dan Malaysia akan meminta balik nelayan mereka.

BACA JUGA: Negara Besar Idealnya Punya Semangat Superior

"Malaysia akan memberikan peringatan pada nelayannya yang masuk ke laut kita (Indonesia). Mereka juga tidak mendukung bangsa mereka jadi pencuri," kata bos maskapai Susi Air ini.

Susi juga mendapat kabar, semenjak adanya insiden penenggelaman kapal asing, banyak kapal nelayan asing pulang dan langsung memarkirkan kapal mereka. Meski begitu Susi mengatakan bahwa pihaknya terus bersiaga untuk menjaga laut di Indonesia dari kapal asing yang hendak mencuri ikan.

BACA JUGA: Kejagung Periksa Wabup Cirebon di Kasus Dana Bansos

"Saya dengar beberapa pemain balik dan langsung memarkirkan kapal mereka, tapi kita terus mengawasi serta melakukan investigasi dan verifikasi," tandas menteri nyentrik ini. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Korban Penyiksaan Aparat Datangi Mabes Polri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler