Thaksin Danai Demo Kaus Merah

Rabu, 14 April 2010 – 09:22 WIB
THAKSIN SINAWATRA. Mantan PM Thailand itu diduga sebagai dalang aksi kaus merah yang melumpuhkan Thailand. Foto : Times
BANGKOK - Mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Sinawatra, menjadi salah satu penggerak utama demonstrasi besar-besaran pendukungnya di Bangkok, ThailandThaksin bahkan menjadi salah satu donatur demonstrasi yang sudah berjalan hingga sebulan itu.

"Mr

BACA JUGA: Militer Thailand Dukung Pemilu Dipercepat

Thaksin memang ikut mendanai
Tapi tidak banyak," kata salah seorang pemimpin Kaus Merah, Arisman Pongruangrong, saat ditemui Jawa Pos di belakang panggung demonstrasi di Anusawari Prachathipatai alias Monumen Demokrasi kemarin (13/4).

Arisman menampik pertanyaan Jawa Pos apakah Thaksin mendanai seluruh demonstrasi besar-besaran itu

BACA JUGA: Majalah Porno untuk Orang Buta

Saat ditanya dari mana ongkos demonstrasi berasal, dia hanya mengatakan bahwa itu adalah sumbangan dari pihak swasta
Yakni para pengusaha yang berkepentingan dengan perjuangan massa kaus merah

BACA JUGA: Australia Hentikan Proses Klaim Pencari Suaka

"Ada juga sumbangan dari sub leaders dari anggota kaus merah di daerah-daerah," katanya.

:TERKAIT Massa Kaus Merah memang memiliki hirarki khasKaus Merah memiliki semacam board leaders alias dewan pemimpinMereka terdiri sekitar 20 orang yang kedudukan satu dengan yang lainnya berbeda berdasarkan peringkat kepemimpinanApabila ada salah seorang pemimpin yang hilang karena meninggal atau dipecat, orang di bawahnya akan naik menggantikannya.

Di bawah 20 leaders tersebut, ada sub leadersMereka adalah pemimpin dari massa Kaus Merah di tingkat provinsi dan kota-kota di ThailandMereka ini semacam ketua "DPC" atau "DPD" Kaus Merah di daerah-daerah Thailand"Kalau ada satu leaders atau sub leaders yang meninggal, akan selalu ada yang menggantikan," tegas Kokaew Pikulthong, salah seorang pemimpin yang ditemui Jawa Pos di belakang panggung aksi demonstrasi yang digelar di sentra bisnis Bangkok di kawasan PrasongTepatnya di perempatan jalan Ratchadamri

Konsentrasi aksi massa Kaus Merah memang berada di dua tempat tersebutYakni di Prasong dan di Monuman DemokrasiMassa dan tokoh di dua tempat tersebut berbeda-bedaMasing-masing tempat memiliki massa dan kegiatan sendiri-sendiriJarak antara keduanya juga lumayan jauhSekitar 30 menit perjalanan menggunakan mobil taxi.

Dua tempat itu didatangi Jawa Pos kemarinDi Prasong, massa memadati perempatan besar dan membanjiri pelataran mall dan toko-toko yang tutupSebagian besar toko dan mall di Bangkok kemarin memang tutupSebab, sejak Senin (12/4) lalu, warga Thailand merayakan festival Songkran.

Festival Songkran adalah perayaan tahun baru bagi warga ThailandWarga merayakan festival ini dengan saling menyemprotkan air satu sama lainMereka juga saling memoles dan mencolek wajah dengan campuran adonan bedak dan airYang kena colek dan semprot tidak boleh marah karena itu bagian dari perayaan festival

Perayaan ini seperti Lebaran bagi warga IndonesiaPemerintah Thailand menyatakan libur seminggu penuh mulai Senin (12/4) lalu hingga Jumat (17/4)Ini membuat warga Thailand berbondong-bondong mudik alias pulang kampungSejumlah pekerja dan pemilik toko memilih pulang kampung dan menutup tokonya.

Namun, hari libur tak membuat massa Kaus Merah absen berdemonstrasiDua titik demonstrasi tetap dipadati pendukung loyalis Thaksin tersebutSambil merayakan Festival Songkran, mereka ikut demoBahkan di Monumen Demokrasi, massa menempatkan beberapa jenasah korban yang tewas dalam insiden yang melibatkan militerSejumlah kerabat korban mendatangi peti dan mendoakan mereka.

Ketegangan dalam demonstrasi tak terlalu tampak di hari kemarinMassa  hanya memadati panggung dan stan-stan jajanan di sekitar tempat demoAcara demonstrasi diisi dengan berjoget dan menyanyikan lagu-lagu populer Thailand sambil sesekali orasi.

Kokaew menyatakan, pihaknya takkan berhenti beraksi hingga tuntutan mereka dikabulkanYakni, pembubaran parlemen"Kami akan terus begini sampai mereka dibubarkan," tegas lelaki berkacamata itu.

Kokaew menambahkan, perjuangan mereka sebenarnya lumayan suksesBuktinya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Thailand menyatakan pembubaran Partai Demokrat yang dipimpin PM Abhisit Vejjajiva karena dugaan deposit mencurigakan senilai USD 800.000 untuk biaya partai

Tapi, kata Kokaew, keputusan KPU itu tak cukup untuk membuat Kaus Merah puasSebab, keputusan itu masih harus bergantung pada, salah satunya, Mahkamah Konstitusi Thailand"Itu semua bagian dari sekutu Abhisit," kata Kokaew.(aga)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dugem 4 Jam, Habis Rp 150 jutaan


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler