Tidak Hanya Luhut Panjaitan yang Incar PT Inalum

Kamis, 07 Juli 2011 – 01:51 WIB

JAKARTA -- Ternyata bukan hanya Jenderal TNI (Purn) Luhut Panjaitan yang punya keinginan untuk terlibat dalam pengelolaan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) pasca 2013Diam-diam, sejumlah pengusaha yang menjadi anggota Asosiasi Perusahaan Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia (APPLMI), juga berminat untuk ikut membeli saham Inalum yang selama ini dikuasai perusahaan konsorsium Jepang itu.

Ketum APPLMI Ahmad Safiun mengatakan, beberapa pengusaha yang menjadi anggota asosiasi sudah menyampaikan keinginan kepemilikan saham Inalum itu kepada pemerintah

BACA JUGA: Pengaturan BBM Bersubsidi, Pemerintah Bimbang

Hingga saat ini, mereka masih menunggu kebijakan pemerintah terkait model pengelolaan Inalum pasca putus kontrak dengan Nippon Asahan Alumunium (NAA).

"Kita sudah bicara dengan pemerintah
Kita tunggu saja karena pemerintah yang punya opsi-opsi," ujar Ahmad Safiun saat dihubungi JPNN, kemarin (6/7).

Hanya saja, dia menyebutkan, keinginan untuk memiliki saham Inalum, tidaklah sebesar yang diinginkan Luhut Panjaitan melalui PT Toba Sejahtera, yang telah menyiapkan US$ 700 juta atau setara Rp5,95 triliun (kurs Rp8.500 per US$) untuk mengakuisisi 58,88 persen saham PT Inalum.

"Kami tidak mungkin sendirian, karena itu besar

BACA JUGA: TDL tak Naik, Subsidi Membengkak

Jepang saja menggunakan konsorsium," terang Ahmad
Hanya saja, Ahmad yang kemarin mengaku sedang di Bali, tidak mau menyebutkan berapa persen saham yang ingin dimiliki anggotanya

BACA JUGA: Target Lifting Minyak Dipangkas

Dia juga belum mau menyebutkan "bendera" perusahaan yang berminat ikut membeli saham Inalum dimaksud.

Apa motivasi ikut terlibat? Ahmad mengatakan, semua pengusaha sudah barang tentu ingin ikut terlibatAlasannya, PT Inalum merupakan perusahaan besar dan strategis.  Dari pertimbangan bisnis, Inalum yang memproduksi alumunium itu juga punya prospek yang teramat cerah.

"Kita, di dalam negeri saja, masih sangat membutuhkan alumuniumAlumunium itu logam yang sangat dibutuhkan setelah besiSekarang ini, semua alat angkut menggunakan bahan alumunium karena lebih ringan dibanding besi," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, hingga saat ini kelompok kerja (pokja) penyiapan pengakhiran Master Agreement yang tugasnya mempersiapkan pemutusan kontrak dengan perusahaan Jepang Nippon Asahan Alumunium (NAA), belum pernah membahas mengenai siapa saja yang nantinya akan dilibatkan dalam pengelolaan Inalum pasca 2013Pokja hingga saat ini masih berkutat melakukan kajian terhadap sejumlah opsi model pengelolaan Inalum pasca 2013 mendatang.

Ketua Otorita Asahan, Effendi Sirait, dalam kapasitasnya sebagai sekretaris Tim Pelaksana Pokja, kepada koran ini 1 Juli 2011 menjelaskan,  belum ada keputusan apakah nantinya akan melibatkan swasta atau tidakSejumlah opsi masih adalah kajian Pokja terkait siapa yang akan dijadikan mitra strategis atau mitra utama pengelolaan Inalum ke depanOpsi-opsi itu antara lain dengan pelepasan saham perdana (IPO/Initial Public Offering), dibatasi khusus dalam negeri, pihak luar negeri diberi kesempatan, melibatkan pemda, dan atau melibatkan swasta(sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2011, Pemerintah Klaim 169 Proyek MP3EI Berjalan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler