Tidak Merekrut CPNS Tenaga Administrasi

Kemendiknas Ikut Meramaikan Moratorium

Jumat, 19 Agustus 2011 – 08:29 WIB

JAKARTA - Bagi yang mendambakan bekerja sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) di posisi tenaga administrasi pendidikan, siap-siap gigit jari tahun iniPasalnya, Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) ikut meramaikan agenda moratorium dengan menyetop rekrutmen CPNS baru di sektor tenaga administrasi.

Pernyataan sikap tidak membuka lowongan bagi tenaga administrasi pendidikan tersebut disampaikan langsung oleh Mendiknas Mohammad Nuh

BACA JUGA: 2012, Remunerasi Berlaku di Semua Instansi Pusat

Usai meresmikan ruang wartawan Kemendiknas sekaligus berbuka bersama kemarin (18/7), Nuh mengatakan kebijakan tersebut sudah matang
"Besok (hari ini, red) kami akan merapatkan rencana moratorium ini dengan Wapres Boediono," jelas menteri asal Surabaya itu

BACA JUGA: Kantor Pusat Interpol Minta Data Sidik Jari Neneng

Hasil rapat dengan wapres itu siap disebarkan ke seluruh daerah.

Sayangnya, dalam pertemuan itu Nuh masih belum bisa menunjukkan secara rinci prosentase penerimaan CPNS di sektor tenaga administrasi
Nuh hanya menjelaskan, tenaga administrasi yang paling dominan adalah tenaga tata usaha (TU)

BACA JUGA: Cicit Soeharto Tolak Dipidana

Sementara untuk tenaga lainnya seperti pusatakawan, akan ditinjau ulang.

Nuh terlihat cukup yakin ketika dececar pertanyaan, apakah kebijakan moratorium di lingkungan Kemendiknas ini bakal mengganggu pembangunan kualitas pendidikan"Insya"allah tidak akan mengganggu," tutur mantan Menkominfo ituNuh juga mengelak jika selama ini disebut terjadi krisis tenaga TU di tingkat sekolah dasar (SD).

Upaya ikut meramaikan moratorium CPNS baru ini disebut Nuh memiliki landasan efisiensi tenaga dan anggaranDia tidak menampik jika selama ini anggaran belanja pegawai di lingkungan Kemendiknas relatif cukup tinggi"Biaya tinggi itu adalah konsekwensi banyaknya pegawai yang adaDi pusat sendiri (Kemendiknas, red) ada enam ribu pegawai administrasi," cetusnya.

Selain memiliki semangat untuk menjalankan efisiensi pegawai, Nuh juga mengutarakan kebijakan moratorium ini diambil untuk mendukung program serupa di kementerian lainnyaMenurut Nuh, renacana moratorium untuk efisiensi dan penghematan balanja pegawai bakal bocor jika masih ada rekrutmen besar-besaran di kementerian lainnya"Jika rencana moratorium ini dianggap baik oleh pemerintah, seluruh kementerian harus kompak," jelas dia.

Nuh lantas memaparkan, moratorium CPNS yang bakal dilakukan di lingkungan Kemendiknas hanya terbatas di tenaga administrasi sajaMulai dari di pusat, provinsi, hingga kabupatenPenghentian penerimaan tenaga administrasi baru ini juga untuk jenjang SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi.

Namun, lanjut Nuh, untuk penambahan tenaga fungsional seperti guru dan dosen, bakal tetap dijalankanItupun, hanya dilakukan untuk proses tambal sulamArtinya, penerimaan CPNS guru dan dosen baru hanya dilakukan untuk mengganti tenaga dosen dan guru yang pensiun, diberhentikan, mengundurkan diri, atau meninggal.

Selain menggunakan pertimbangan jumlah zero growth tersebut, Nuh juga mengatakan penambahan CPNS guru dan dosen baru tidak asal usulPertimbangan kebutuhan guru sesuai bidang pelajaran menjadi pertimbangan utamaKemendiknas tidak menampik jika saat ini terdapat fenomena overload guru di mata pelajaran tertentu

Laporan dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN dan RB) menyebutkan, terjadi penumpukan guru mata pelajaran bahasa Indonesia dan beberapa mata pelajaran sosial lainnyaSementara untuk pelajaran matematika dan ilmu eksakta lainnya, ada sejumlah daerah yang masih kekuarangan(wan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Umar Patek Pasok Senpi ke Aceh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler