Tidak Netral, NU Makin Babak Belur

Minggu, 17 Mei 2009 – 09:32 WIB
JAKARTA - Desakan agar Nahdlatul Ulama (NU) berposisi netral dalam politik praktis kembali terlontarKali ini disuarakan mantan Ketua Pengurus Besar NU Salahuddin Wahid

BACA JUGA: Golkar Akan Beri Sanksi Kader yang Hadiri Deklarasi SBY Berbudi

Tokoh yang akrab disapa Gus Solah itu mengharapkan NU sebagai institusi tetap netral dalam pemilihan presiden (pilpres)
Para pemimpin organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut diharapkan mampu membawa diri.

Dia mengkhawatirkan, NU makin terseok-seok apabila memihak capres tertentu

BACA JUGA: Pemilu Segera Dilaporkan ke Mahkamah Internasional

''Pasca pelaksanaan pilgub Jatim, NU sudah babak belur, jangan sampai ditambah dengan mengulang lagi untuk pilpres nanti," ujar Gus Solah yang saat dihubungi via telepon, Sabtu (16/5).

Pengasuh Ponpes Tebuireng, Jombang, itu mengatakan, NU seharusnya mengayomi seluruh pasangan yang ada
Sebab, bisa jadi, aspirasi politik warga nahdliyin juga tersebar ke masing-masing capres

BACA JUGA: KPK Respon Permintaan Isteri Sarjan

"Harus terbuka dan tetap netral," pesannya.

Dalam beberapa waktu terakhir, di sejumlah televisi, didapati iklan salah seorang calon presiden (JK) yang mengikutsertakan Ketua Umum Dewan Tanfidziah PB NU Hasyim MuzadiMeski sama sekali tidak menyinggung soal ajakan memilih, di iklan tersebut, Hasyim menyebut sosok yang bersangkutan sebagai figur ideal pemimpin

"Saya tidak bisa komentar banyak soal itu, barangkali Pak Hasyim punya perhitungan sendiri," kata Gus SolahDia menyatakan belum mengamati secara detail keberadaan Hasyim di iklan tersebut"Saya juga belum tahu, apakah di iklan itu sebagai pribadi atau ketua umum PB NU," tambah adik kandung Gus Dur itu

Namun, lanjut dia, sebagai figur sentral di NU saat ini, Hasyim seharusnya lebih berhati-hatiSebab, banyak pihak, terutama massa di bawah, yang akan kesulitan memisahkan Hasyim sebagai pribadi dan ketua umum PB NU"Sepertinya sih memang cukup susah dipisahkan," katanya.

Gus Solah lantas menceritakan alasannya mundur sebagai ketua PB NU saat memutuskan maju sebagai cawapres pada 2004Pada saat yang sama, Hasyim yang juga turut berlaga sebagai cawapres saat itu hanya memilih nonaktif sebagai ketua umum PB NU(dyn/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perlu Ada Menteri Otonomi Daerah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler