Tidur Tidak Tenang Jelang Kehancuran Negara Semu ISIS

Minggu, 10 Maret 2019 – 12:51 WIB
Tentara Iraq berpose dengan bendera ISIS terbalik di Mosul. Kini ratusan eks anggota ISIS terancam hukuman mati di Iraq. Foto: AP

jpnn.com, SYRIA - Syrian Democratic Forces (SDF) alias tentara Syria menegaskan bahwa kehancuran negara semu ISIS tinggal menghitung hari. Namun, bukan berarti para prajurit di garis depan bisa tidur tenang.

Kendaraan yang mengangkut tentara SDF bisa melaju santai di sebagaian besar wilayah Syria Timur.  Namun, suasana tersebut berubah ketika rombongan tentara sampai di gerbang Al Suwar, kota kecil dekat dengan benteng terakhir ISIS di Deir Al Zour.

BACA JUGA: Tak Tahan Hidup di Tiongkok, Abu Mujahid Jadi Warga ISIS

"Di sini tidak aman," ujar salah satu prajurit muda kepada Washington Post.

Kecepatan kendaraan berubah drastis. Senjata langsung dikekang. Siap menyalak. Pandangan mereka menjelajah setiap celah dan lubang di pinggir jalan. "Kami tahu ada sel-sel tidur di sini. Mereka pasti sedang mengawasi kami," kata prajurit tersebut.

BACA JUGA: Hukuman Mati Menanti Ratusan Eks ISIS

BACA JUGA: Tak Tahan Hidup di Tiongkok, Abu Mujahid Jadi Warga ISIS

Sel tidur merupakan istilah khas kelompok teroris. Mereka merupakan bagian dari kelompok teroris, tetapi bersembunyi di antara masyarakat. Mereka tidak akan mengumandangkan slogan ISIS setiap hari atau mengibarkan bendera kebanggaannya seperti pada masa kejayaannya dulu. Namun, ketika pimpinan sudah memberikan sinyal, sel-sel tidur itu tidak segan melakukan serangan bunuh diri.

BACA JUGA: Kisah Bocah Iraq Masuk ISIS demi Terlihat Keren

Ya, wilayah kekuasaan ISIS memang sudah digilas militer koalisi yang dipimpin Amerika Serikat. Sudah ada puluhan ribu keluarga ISIS yang lari dari Baghouz, benteng terakhir ISIS.

Menurut International Rescue Committee (IRC), setidaknya 12 ribu perempuan dan anak-anak dilarikan ke kemah pengungsi Al Hol sejak Rabu lalu.

Saat ini Al Hol menampung 55 ribu pengungsi sejak deklarasi penumpasan ISIS oleh AS Desember lalu. Tentu, tidak ada lembaga kemanusiaan yang siap menerima pengungsi sebanyak itu.

"Tidak ada yang menyangka bahwa perempuan dan anak-anak sebanyak itu ternyata masih tinggal di Baghouz," ujar Direktur Advokasi IRC Misty Buswell.

Namun, meski Baghouz ditaklukkan, tentara SDF tetap tidak bisa tidur dengan tenang. Sel-sel tidur dari ISIS masih menebar ancaman. Termasuk dari tempat pengungsian. Menurut SDF, banyak petarung ISIS dan keluarganya yang masih setia pada ISIS meski mengaku menyerah. (M. Salsabyl Ad'n/c15/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dituduh Terlibat ISIS, Ribuan Anak Disiksa di Penjara Iraq


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
ISIS   Syria   Amerika Serikat  

Terpopuler