Nama Tienuk Rifki identik dengan rias pengantinPerias asal Jogjakarta itu, namanya terus melambung setelah sukses merias putra-putri Keraton Jogja
BACA JUGA: Resepsi Ibas-Aliya, Senayan Disterilkan
Kemudian, ia menjadi langganan Keluarga Presiden SoehartoBACA JUGA: Mendagri: Stop Nego Gelap Pemda-DPRD
Setelah pernikahan Annisa Pohan dengan putra sulung Presiden SBY Agus Harimurti, kini Tienuk dipercaya untuk merias pasangan Aliya –Ibas.HENDRIYANTO, Jakarta
Tidak ada persiapan khusus yang dilakukan Tienuk Rifki menjelang Resepsi Pernikahan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dan Siti Ruby Aliya Rajasa di Jakarta Convention Center, Jakarta, hari ini (26/11)
Padahal mulai pukul 12.00 siang hari ini, Tienuk harus sudah berada di gedung JCC guna merias pasangan pengantin beserta kedua orang tua mempelai, yakni Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Yudhoyono, serta Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dan Okke Rajasa.
”Persiapan yang paling penting adalah menjaga kesehatan agar prima dan istirahat cukup
BACA JUGA: Kada-Wakada Beda Partai, Sekda Pusing
Peralatan tata rias sudah siap semuaSaya juga dibantu delapan orang asisten terbaik,” kata wanita kelahiran Sleman, 29 Juni 1950 ini kepada INDOPOS, tadi malam.Tienuk menceritakan, dia ditelepon sekretaris Ani Yudhoyono pada akhir Februari laluKetika itu, dia dikabari bahwa keluarga Presiden Yudhoyono dan Hatta Rajasa sepakat menikahkan pasangan Ibas-Aliya pada akhir November 2011Dia dipercaya menangani tata rias dan busana pengantin sehingga diminta mengosongkan kegiatan pada waktu yang sudah ditentukan.
Baru pada akhir Oktober, ketika Presiden Yudhoyono dan Menko Ekonomi Hatta Rajasa yang masing-masing didampingi istri melakukan kunjungan kerja ke Magelang, Tienuk dipanggil oleh Ibu Ani dan diberi tahu tanggal pasti pernihakan putra bungsunyaKetika itu, Ibas dan Aliya turut serta dalam kunjungan kerja ke Jogjakarta”Suatu berkah ya MasBerkah yang luar biasa bagi saya, bagi seorang perias pengantin bisa dipercaya keluarga Presiden,” ujar Tienuk.
Ini memang bukan pertama kali Tienuk dipercaya oleh Presiden Yudhoyono menangani tata rias pernikahan anaknyaKetika Agus Harimurti, putra sulung SBY, menikah dengan artis cantik Annisa Pohan pada Juli 2005, Tienuk pula yang dipercaya menjadi perias pengantin.
Memang, Tienuk tidak dilibatkan dalam prosesi akad nikah Ibas-Aliya di Istana Cipanas, Jawa Barat, Kamis (24/11) laluKarena akad nikah itu menggunakan adat PalembangTata rias pengantin dan keluarga serta adat istiadatnya diserahkan kepada tim Jujuk Burhanan
Tienuk Riefki dipercaya merias saat prosesi siraman dan midodareni pada Selasa (22/11) lalu, dan resepsi pernikahan hari ini (26/11)”Dalam acara siraman dan midodareni, tata riasnya menggunakan pola paes ageng jugaTapi riasannya masih tipis-tipisKalau dalam resepsi riasannya sudah paes ageng beneran, tebal-tebal,” jelas Tienuk.
Saat acara siraman dan midodareni, Tienuk turut mengatur prosesi adat-istiadatnyaNamun dalam resepsi ini, dia hanya merias sajaProsesi diserahkan kepada protokolerDalam pernikahan Agus Harimurti dengan Annisa Pohan, Tienuk pun hanya bertugas meriasSebab prosesi pernikahan menggunakan upacara militerMaklum, putra sulung Presiden Yudhoyono itu mengikuti jejak ayahnya menjadi anggota militer.
Tienuk menjelaskan, tata rias busana adat pengantin Jogja, paes ageng, yang akan dipakainya ketika merias resepsi Ibas-Aliya, merupakan suatu bentuk karya budaya yang penuh makna filosofi tinggiTradisi tata rias busana ini terinspirasi dari busana para bangsawan dan raja keraton Jogjakarta yang mencerminkan keanggunannya.
”Tata rias pengantin paes ageng kerumitannya terletak di bagian muka, karena memakai serbuk emas yang disebut prada di sela-sela paesnya,” jelas TienukTidak semua perias pengantin mampu meletakkan prada di bagian kening dengan tepat
Selain diberi prada, ciri khas tata rias pengantin paes ageng adalah sanggul yang digunakan berupa gelung bokor yang terbuat dari irisan daun pandan yang ditutup rangkaian bunga melatiPada daun telinga diberi sumping daun pepaya yang di bagian tengahnya diolesi pidih dan prada
Sanggul yang akan diaplikasikan pada rambut Aliya adalah jenis sanggul bokor mengkurepSanggul ini merupakan konde yang bentuknya mengkurep (tengkurap, Red) dan dihiasi oleh rangkaian bunga melatiPada bagian atasnya diberi lima buah tusuk konde yang melambangkan filosofi lima pancer (pusat)”Sanggul merupakan pasangan riasan paes agengSudah pakemnya dari sana seperti itu, tidak boleh diubah,” jelas Putri Letnan Kolonel (Purn) Muchalip ini.
Tienuk memang ahlinya di bidang tata rias pengantin adat Jawa, khususnya Jogjakarta dan SoloMeski dia pun bisa merias pengantin adat Sunda, Palembang dan Padang”Kalau pernikahan menggunakan adat Jawa, saya biasanya ikut mengatur prosesi adat-istiadatnyaTapi kalau menggunakan adat daerah lain, saya hanya merias saja,” jelas Tienuk.
Hal itu bisa dipahami karena Tienuk sudah sejak puluhan tahun lalu mendalami tata rias, busana dan adat-istiadat JawaPengalaman pertamanya bersentuhan dengan keluarga Istana ketika dipercaya merias dua putra Ngarso Dalem Hamengkubuwono IX di Keraton Jogjakarta, puluhan tahun silam
Berbeda dengan pengantin lainnya, merias pengantin keraton harus dilakukan dengan banyak aturanAda pakem-pakem yang harus dijalani, tidak hanya oleh pengantinnya, tapi juga seluruh perias”Suatu anugerah juga bagi saya ketika bisa merasa lebih dekat dan bisa mempelajari tata upacara adat istiadat Jogja, khususnya keraton, dengan lebih lengkap,” ujar istri Mohammad Riefki ini.
Kesempatan besar lainnya muncul ketika Mahathir Mohammad, ketika itu masih menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia, berkunjung ke Jogjakarta sebagai tamu negara di Gedung AgungWaktu itu Tienuk dipercaya menangani peragaan busana pengantin keraton Jogjakarta
”Setelah selesai, saya dipanggil oleh putra-putra Pak Soeharto (saat masih menjabat Presiden Indonesia-red)Saya dipertemukan dengan Ibu Tien dan diberitahu bahwa Mbak Mamiek mau jadi pengantinJadilah saya untuk kali pertama merias keluarga presiden,” kenangnya.
Kemudian, Tienuk pula yang dipercaya merias putri bungsu Sri Sultan Hamengku Buwono X, GKR Bendara ketika menikah dengan KPH Yudanegara, pertengahan Oktober 2011 laluSaat ditanya berapa pejabat negeri ini yang memintanya merias pernikahan keluarga mereka, Tienuk menggelengkan kepala”Banyak sekali, saya tidak pernah menghitung,” katanya.
Tienuk bercerita, keahliannya di bidang tata rias pengantin merupakan hasil dari ketertarikan dan kesungguhannya dalam belajarDia memulainya dari kursus tata rias di Jogja, dan terus mendalaminyaTienuk sudah menjadi penata rias pengantin sejak usia 20 tahunAwalnya pelanggan hanya teman-teman dan tetangganya.
Ketika itu profesi perias banyak ditekuni para sepuhSehingga banyak orang yang memandang aneh dirinya yang masih muda sudah menekuni profesi ituBagi Tienuk, merias bukan sekadar mempercantik pengantin atau orang yang dirias, tapi juga mendalami adat-istiadatnya, sarananya, dan rangkaiannya
”Rahasia sukses saya adalah melakukan pekerjaan itu tidak boleh gampang putus asa, harus jujur dan disiplin waktu,” pungkasnya(*)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BPK Siap Laporkan Temuan ke Aparat Hukum
Redaktur : Tim Redaksi