Tifosi Juve di Masa Kecil

Kamis, 30 September 2010 – 11:58 WIB

SELAMA ini Mario Balotelli kerap disebut sebagai tifosi berat AC MilanBahkan, striker Manchester City itu berulangkali ketahuan menonton pertandingan Milan

BACA JUGA: Fabianski Jad Solusi

Dia juga pernah mengenakan kostum Milan di sebuah acar televisi
Namun, ayah biologis Balotelli, Thomas Barwuah, memaparkan fakta yang berbeda

BACA JUGA: Persiapan Akhir Jelang Seri Perdana

Menurut Barwuah, di masa kecilnya Balotelli adalah tifosi Juventus
Sama seperti sang ayah bilogis yang sangat tergila-gila akan klub berjuluk Bianconeri itu.
   
"Mungkin dia tidak ingat lagi bahwa saat dia kecil dia adalah tifosi Juventus, sama dengan saya

BACA JUGA: Video Porno Tiger Woods Siap Beredar

Kami sering bermain sepak bola bersama dan saya selalu mengidolakan (Alessandro) Del Piero," ungkap Barwuah ketika diwawancarai Diva e DonnaPria asal Ghana itu menjelaskan, ketika Balotelli masih kecil dia kerap mengajarkan kepada sang anak agar lebih menghargai orang lain ketika ada di lapangan"Saya katakan kepadanya, jangan berdebat di lapangan," tutur Barwuah.
   
Selama ini, hubungan Balotelli dengan Barwuah tidak harmonisBalotelli menyebut ayah dan ibunya baru sibuk mengakuinya saat dia sudah mulai terkenal di lapangan hijauSedari kecil, dia tidak pernah diperhatikan dan dia diangkat anak oleh keluarga BalotelliNamun, Barwuah membantah bila dia mendekati Balotelli demi uang semata"Kami sama sekali tidak tergantung kepada uang Mario dan kami tak pernah meminta apapun kepada dirinyaTidak benar kami membuang dia saat kecil," lanjut Barwuah.
   
Kabar mengejutkan lainnya datang dari seorang teman Balotelli yang bekerja di sebuah restoran terkenal di kota Manchester San Carlo bernama AntonioMenurut dia, Balotelli tidak akan lama membela CityDia kurang betah di Inggris.
   
"Saya pikir dia segera kembali ke ItaliaDia membutuhkan keluarga di sekitarnya agar bisa beradaptasiDia hanya hidup di sekitar hotel LowryTerkadang hanya sendirian di kamarTerlihat sekali kalau dia sedih," beber Antonio kepada Tuttosport.
   
Karena itu, dia sangat sering datang ke restoran San Carlo lantaran banyak orang Italia di restoran itu, terutama para pekerjanya, sehingga dia bisa merasakan suasana ItaliaSemuanya dilakukan untuk mengobati rindu akan rumah di Italia"Dia sering datang ke sini hanya untuk berbicara dengan beberapa temanDia orang yang menyenangkanHanya saja, dia kesepian dan kurang nyaman dengan lingkungan di ManchesterItu yang membuatnya kurang betah," lanjut Antonio(ham)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tidak Pernah Menyesal Pindah Schalke


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler