jpnn.com - BULUKUMBA - Kebakaran di Pasar Sentral Bulukumba merenggut lima korban jiwa. Tiga korban merupakan kakak beradik. Dua lainnya karyawan Toko Ike. Musibah pada Senin, 15 September itu sangat memiriskan.
Tiga bersaudara, masing-masing, Siske Kurniawan (22), Wandi Kurniawan (21), Ahmad Alam Rojah (9) bersamaan meregang nyawa di tengah kepungan si jago merah.
BACA JUGA: Curi Motor, Agus jadi Buron Dua Bulan
Dua korban tewas lainnya yang merupakan karyawan Toko Ike, yakni, Asradi dan Lia juga tak sempat diselamatkan. Di tengah kobaran api itu, mereka tak mampu mendapatkan jalan ke luar secepatnya.
Sebelum kebakaran di ruko grosir Ike tersebut, ada 9 orang berada dalam ruko. Empat orang selamat yang juga karyawan dari toko pakaian jadi tersebut, masing-masing Syukur, Rendi, Fajar, dan Fendi.
BACA JUGA: Polda Grebek Sarang Judi Liluwo
Keempatnya selamat setelah loncat dari atap ruko berlantai dua yang berhadapan dengan Terminal Induk Bulukumba. Saksi mata, Haji Baka mengatakan, Siske sempat teriak minta tolong melalui jendela, namun mahasiswi Fakultas Ekonomi UVRI Makassar tersebut tidak tertolong lantaran api cepat membesar.
"Saya sempat berusaha selamatkan korban, tapi pintunya tertutup rapat, sementara api cepat merembes," ujar Haji Baka di lokasi kebakaran, kemarin.
BACA JUGA: Kapolda Papua Komit Berantas Korupsi
Haji Baka yang juga merupakan tetangga korban, menceritakan, api diduga berasal dari lantai satu ruko tersebut, namun korban tidak sempat selamat sebab lantai ruko terbuat dari material kayu sehingga mudah terbakar.
"Setelah terbakar, lantai dua yang terbuat dari kayu rubuh, kemudian korban ikut terjatuh dalam kobaran api," ujarnya.
Sementara ayah korban, Asbar mengatakan, sebelum kejadian, Siske yang sementara kuliah di Makassar baru tiba di Bulukumba sekitar pukul 23.00 Wita dan bermalam di ruko. Namun, nasib sial menimpanya, dirinya tidak sempat selamat bersama kedua adiknya.
"Dia kabari saya kalau dirinya baru tiba dari Makassar, itu pesan terakhirnya sebelum meninggal," ujar Asbar dengan mata sembap.
Pengakuan Asbar, anak sulungnya tersebut berencana dinikahkan setelah lebaran Iduladha, Oktober mendatang. Menurutnya, mahasiswi UVRI tersebut cukup baik dalam kesehariannya. Ike bahkan sempat mentraktir seluruh keluarga dekatnya, tiga hari sebelum meninggal.
"Mungkin sudah firasat itu, waktu ulang tahunnya, dia undang semua keluarga dekat untuk makan bersama," kata Asbar.
Korban selamat, Syukur bersama ketiga korban lainnya, sangat trauma. Keempatnya dirawat di RSUD Sultan Daeng Radja dengan kondisi kaki patah. "Saya tidak ingat kejadiannya, yang jelas malam itu saya cukup panik, dan tidak ingat apa-apa," ujar Syukur yang terbaring lemas. (dir/ars)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemberangkatan Calhaj Dikepung Asap
Redaktur : Tim Redaksi