Tiga Bulan Digembok, Kelenteng Kwan Sing Bio Akhirnya Dibuka

Senin, 26 Oktober 2020 – 19:32 WIB
Proses pembukaan gembok di Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban. Foto: dok. Kwan Sing Bio

jpnn.com, TUBAN - Kelenteng Kwan Sing Bio, Tuban, Jawa Timur, akhirnya kembali dibuka setelah tiga bulan pintu masuknya digembok.

Ketua Penilik Demisioner Kelenteng Kwan Sing Bio Alim Sugiantoro mengapresiasi para tokoh yang membantu dibukanya kelenteng terbesar di Asia Tenggara tersebut.

BACA JUGA: Alim Sugiantoro: Kelenteng Kwan Sing Bio Milik Umat Tri Dharma, Bukan Budha

“Saya bersyukur dan bahagia sekali karena ada orang-orang yang peduli dengan kelenteng Tuban. Kelenteng ini kan aset negara,” kata Alim Sugiantor, kepada JPNN, Senin (26/10).

Produser film ini mengatakan bahwa saat ini umat sudah bisa melakukan sembahyang seperti biasa secara damai.

BACA JUGA: Alim Sugiantoro Lega Gugatan Pengurus Demisioner Kelenteng Kwan Sing Bio Dikabulkan

“Pintu sudah dibuka, umat sudah boleh bersembahyang tetapi harus mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19,” tegasnya,

Alim Sugiantor mengungkapkan, ada tiga tokoh yang berhasil mendamaikan dua kubu berselisih di internal Tempat Ibadah Tri Dharma (TTID) Kwan Sing Bio.

BACA JUGA: Pengurus Pastikan Kelenteng Kwan Sing Bio Bukan Wihara

Mereka adalah Alim Markus (bos Maspion Group), Soedomo Mergonoto (owner Kopi Kapal Api), dan Paulus Welly Afandi, pengusaha Tionghoa asal Surabaya.

Sebelumnya, Alim Markus menegaskan bahwa kelenteng Kwan Sing Bio harus dibuka agar seluruh umat bisa beribadah.

Dia juga menggingatkan agar semua orang tidak boleh melanggar ketertiban dan kehormatan.

“Umat harus bersatu dan bangkit lebih besar. Karena tempat ini terkenal, jangan ada penggembokan lagi,” tegas Alim Markus.

Hal senada juga disampaikan Soedomo Mergonoto. Ia menyatakan, tempat ibadah kelenteng bukan milik pribadi tetapi milik umat.

Dia juga mengatakan bahwa dua kubu yang berselisih telah berkomitmen untuk menyerahkan persoalan tersebut kepada pihak yang netral. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler